PEMKOT - Dalam menjalankan pemerintahan, Wali Kota Gorontalo, Adhan Dambea benar-benar adil terhadap warganya. Tidak melihat ras, warna kulit, suku, adat dan agama.
Terbukti, gedung Bandayo Lo Yiladia (BLY), salah satu fasilitas Pemerintah Kota Gorontalo tidak hanya dipinjamkan secara gratis kepada umat muslim, namun juga umat kristiani.
Hal itu bisa dilihat dari pelaksanaan grand final pemilihan putra dan putri remaja panutan Sinode GPIG tahun 2025 yang diselenggarakan di BLY, Selasa (15/7/2025) malam.
Bukan cuma meminjamkan gedung BLY, Wali Kota Adhan juga mensupport pelaksanaan kegiatan tersebut.
"Pertama kami bangga dengan pak wali mampu memfasilitasi kegiatan kami seperti ini," ungkap Pendeta Ronal Oroh, ketika diwawancarai pewarta disela-sela pelaksanaan kegiatan, Selasa (15/7/2025).
Dia mengatakan, pemilihan putra dan putri remaja panutan Sinode GPIG bertujuan untuk membentuk karakter generasi muda sebagaimana yang dimasifkan oleh Wali Kota Gorontalo, Adhan Dambea.
"Tujuan dari kegiatan ini, sangat baik untuk menumbuhkan spiritual bagi generasi muda. Maka dari itu, kami berharap dukungan yang diberikan bukan yang pertama dan terakhir," harap Pendeta Ronal.
Di tempat yang sama, Ketua Panitia pemilihan putra dan putri remaja panutan Sinode GPIG tahun 2025, Penatua Junaidi Arter Andasia mengungkap tahapan kegiatan yang dilaksanakan pihaknya.
Sebelum grand final, ucap Junaidi, peserta diwajibkan melalui proses administrasi, tes tertulis, wawancara dan pembekalan. Dari berbagai proses itu, dihasilkan 17 finalis.
"Malam ini puncaknya dengan finalis berjumlah 17 orang," beber Junaidi dan menambahkan bahwa peserta kegiatan ini, berasal dari seluruh wilayah yang ada di Provinsi Gorontalo. (Adv)
