Gorontalo – Universitas Negeri Gorontalo (UNG) melalui Program Pengabdian kepada Masyarakat melaksanakan kegiatan bertajuk “Program Edukasi dan Penerapan Teknologi Sederhana untuk Air Bersih di Desa Pentadio Barat”, sebagai bentuk kontribusi nyata dalam mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) poin ke-6 tentang akses air bersih dan sanitasi layak.
Kegiatan ini dilaksanakan oleh tim dosen dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UNG, yang diketuai oleh Dr. Wiwin Rewini Kunusa, S.Pd., M.Si, dengan anggota tim Prof. Dr. Ishak Isa, M.Si, dan Hendik Iyabu, S.Pd., M.Si.
Desa Pentadio Barat, Kecamatan Telaga Biru, dipilih sebagai lokasi program karena menghadapi persoalan serius dalam akses air bersih. Meski desa ini memiliki sumber air alami seperti sumur dan mata air, kualitasnya belum layak konsumsi. Air yang digunakan warga kerap berwarna keruh, berbau, dan mengandung zat pencemar, namun masih menjadi satu-satunya pilihan untuk kebutuhan sehari-hari.
“Masalah air bersih adalah tantangan utama di Desa Pentadio Barat. Kami hadir untuk memberikan solusi praktis melalui edukasi dan teknologi sederhana yang bisa diadopsi langsung oleh masyarakat,” ujar Dr. Wiwin Rewini.
Tim UNG merancang teknologi filtrasi air berbasis limbah pertanian seperti arang aktif dari tongkol jagung dan pasir silika, yang mudah didapatkan di desa tersebut. Teknologi ini murah, ramah lingkungan, dan mudah dirawat oleh warga secara mandiri.
Selain membangun sistem filtrasi, tim juga melakukan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan sanitasi rumah tangga. Kegiatan ini mencakup observasi, wawancara, diskusi kelompok terarah (FGD), serta pelatihan langsung cara pembuatan dan perawatan alat penyaring air.
Program ini juga melibatkan dukungan dari Polda Gorontalo, dalam rangka peringatan Hari Bhayangkara ke-79 Tahun 2025, yang dituangkan dalam kerja sama melalui surat No.B/55/VI/LOG.8.1/2024 tertanggal 13 Juni 2024. Fasilitas filtrasi air bersih dipasang di Dusun I Desa Pentadio Barat sebagai percontohan.
Hasil analisis kualitas air menunjukkan adanya peningkatan signifikan pada parameter fisikokimia setelah melalui alat filtrasi. Air yang sebelumnya keruh dan berbau, kini menjadi lebih jernih dan aman untuk kebutuhan harian masyarakat.
“Kami sangat bersyukur dengan kehadiran tim dari UNG. Ini sangat membantu warga kami yang selama ini kesulitan mendapatkan air bersih,” ungkap salah satu tokoh masyarakat setempat.
Melalui pendekatan partisipatif dan berbasis potensi lokal, program ini diharapkan dapat terus berkelanjutan. UNG menargetkan agar teknologi sederhana ini dapat direplikasi di dusun-dusun lain bahkan desa lain yang memiliki tantangan serupa.
Dengan kegiatan ini, Universitas Negeri Gorontalo tidak hanya hadir sebagai institusi pendidikan, tetapi juga sebagai agen perubahan sosial yang berkontribusi langsung dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat pedesaan. (Wan)