Gorontalo — Universitas Negeri Gorontalo (UNG) kembali menorehkan kebanggaan akademik. Dr. Yowan Tamu, S.Ag., M.A., kini resmi menyandang jabatan fungsional Guru Besar bidang Antropologi—sebuah capaian yang tidak hanya menandai puncak karier akademik, tetapi juga dedikasi panjangnya dalam memahami dan menjaga kearifan budaya masyarakat Gorontalo.
Prof. Yowan Tamu dikenal luas sebagai sosok akademisi yang rendah hati, namun tajam dalam berpikir. Selama bertahun-tahun, ia meneliti bagaimana nilai-nilai tradisional tetap hidup berdampingan dengan perubahan sosial dan modernisasi yang terus melaju.
Disertasinya yang berjudul “Pengetahuan Tradisional dan Modernisasi Pertanian: Studi Interaksi dan Perubahan Sosial Budaya pada Pengolahan Pertanian Padi Sawah di Duhiadaa Kabupaten Pohuwato” menjadi salah satu karya monumental. Melalui penelitian itu, ia menunjukkan bahwa masyarakat tani di Pohuwato tidak sekadar menjadi objek modernisasi, tetapi juga aktor bijak yang mampu mengombinasikan pengetahuan leluhur (panggoba) dengan teknologi modern secara harmonis.
“Keseimbangan antara tradisi dan modernitas menjadi kunci terciptanya pertanian yang berdaya dan berbudaya,” tutur Prof. Yowan, menegaskan esensi temuan penelitiannya.
Lulusan Doktor Antropologi Universitas Hasanuddin ini memang dikenal sebagai sosok yang tekun menggali pengetahuan lokal. Sebelumnya, ia menempuh pendidikan Magister Religious and Cultural Studies di Universitas Gadjah Mada dan meraih gelar Sarjana Hukum Keluarga Islam dari UIN Alauddin Makassar.
Selain aktif sebagai dosen di Fakultas Ilmu Sosial UNG, Prof. Yowan juga memimpin NYZ Research and Consulting, lembaga riset yang menaruh perhatian besar pada isu-isu kebijakan publik dan pemberdayaan masyarakat berbasis kearifan lokal.
Kiprah akademiknya terwujud dalam sejumlah karya buku yang memperkaya literasi sosial dan budaya di Gorontalo, seperti “Sejarah dan Masa Depan Pohuwato” (2013), “Kebijakan Pembangunan Pertanian dan Ekonomi Politik di Tingkat Lokal” (2017), hingga karya terbarunya, “Budaya Beati: Komitmen Spiritual Remaja Perempuan Gorontalo” (2024).
Sebagai peneliti dan penulis produktif, Prof. Yowan telah berkontribusi dalam banyak jurnal nasional dan internasional, dengan fokus pada pelestarian budaya, komunikasi sosial, dan pemberdayaan perempuan di daerah pedesaan. Melalui pendekatan antropologi terapan, ia tak sekadar meneliti masyarakat, tetapi juga berupaya menghadirkan perubahan yang nyata.
Capaian gelar profesor bagi Prof. Yowan Tamu bukan hanya pengakuan akademik, melainkan wujud komitmen seorang ilmuwan yang terus menjaga harmoni antara ilmu pengetahuan, budaya, dan kemanusiaan. (*)