Limboto — Semua berawal dari hobi nongkrong dan ngopi bareng teman-teman. Dari kebiasaan itulah Rifki Rinaldi Djalil bersama teman-temannya akhirnya kepikiran kenapa Limboto tidak punya tempat nongkrong ala street coffee sendiri?
Daripada jauh-jauh ke kota hanya untuk cari suasana ngopi, Rifki mencoba mewujudkan ide itu — dan kini berdirilah Limboto Street Coffee yang makin hari makin rame.
Berlokasi di depan Kantor Bupati Gorontalo, tempat ini langsung jadi magnet baru bagi warga Limboto. Anak muda, keluarga, sampai para pecinta kuliner lokal mulai menjadikan area tersebut sebagai spot nongkrong favorit.
Koko sapaan akrab Rifki mengaku tempat ini tidak akan terwujud tanpa dukungan banyak pihak.
“Terima kasih untuk dinas-dinas terkait, Pak Sekda, Pak Wabup, dan khususnya Bapak Bupati Gorontalo yang sudah support penuh proyek Limboto Street Coffee,” ujarnya.
Ia juga menaruh rasa hormat dan apresiasi untuk para pelaku UMKM.
“Terima kasih buat teman-teman UMKM yang mau gabung. Kalian bagian penting dari hidupnya tempat ini,” tambahnya.
Sekarang, total ada 51 UMKM yang ikut meramaikan Limboto Street Coffee, 31 tenant di area street, 20 tenant di kawasan Taman Budaya.
Koko berharap Limboto Street Coffee bisa menjadi ruang nyaman untuk kumpul, ngobrol, santai, dan tentu saja mendukung ekonomi lokal.
“Pokoknya kami cuma ingin Limboto punya tempat nongkrong asik, dan syukurnya respon masyarakat luar biasa,” tutupnya.
Limboto Street Coffee kini bukan sekadar tempat ngopi — tapi jadi tempat nongkrong baru yang lahir dari ide sederhana dan semangat anak muda lokal. Ini juga menjadi hadiah dari anak muda Limboto untuk HUT Kabupaten Gorontalo. (Wan)
