DPRD PROVINSI (Go-pena.id)-Petani jagung di Provinsi Gorontalo mengalami kerugian Rp 8 juta rupiah. Hal itu karena gagal panen yang diakibatkan musim panas yang cukup panjang.
Hal itu dikarenakan musim panas yang sudah dua bulan terakhir melanda Provinsi Gorontalo, yang kemudian mengakibatkan banyak tanaman jagung yang baru berumur 30-40 hari layu karena batang dan daun yang belum terlalu kuat menahan terik matahari, ditambah lagi dengan kurangnya pasokan air.
Parahnya lagi ada tanaman jagung yang mengalami mati. Hal ini tentu menyebabkan keresahan bagi para petani jagung sebab untuk musim tanam kali ini mereka mengalami gagal panen.
“Mereka (petani) mengalami kerugian setidaknya Rp 8 jutaan. Jumlah itu keseluruhan biaya prodkusi,” kata Wasito Sumawiyono saat ditemui awak media di Ruang Komisi II DPRD Provinsi Gorontalo, Senin (14/08/2023).
“Mulai dari biaya pengolahan tanah, pembelian bibit, herbisida, pupuk, dan lain-lain,” terangnya.
Solusi yang ia tawarkan untuk mengatasi masalah itu yakni dengan melakukan penyiraman tanaman menggunakan bantuan mesin alkon yang diinisiasi dari Dinas Pertania.
“Ini memang tidak bisa mencakup keseluruhan lahan, namun paling tidak kita bisa menyelamatkan beberapa,” katanya. (Idal).