Oleh
ETIAWATI
JUMADI MORI SALAM TUSIKAL
(JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO)
Guru BK merupakan seorang yang berhubungan erat dengan adanya proses dan bimbingan konseling terhadap siswa yang sedang pada tahap perkembangan menuju perkembangan yang optimal. Bimbingan merupakan usaha membantu peserta didik agar dapat sebanyak mungkin memetik manfaat dari pengalaman-pengalaman yang mereka dapatkan selama di sekolah
Sedangkan konseling merupakan pertemuan empat mata antara klien dan konselor yang berisi usaha yang lurus, unik dan humanis yang dilakukan dalam hubungan dengan masalah-masalah yang dihadapinya pada waktu yang akan datang. Suasana keahlian didasarkan atas norma-norma yang berlaku. Guru BK berfungsi sebagai pemberi bimbingan dan konseling kepada siswa, agar siswa maupun memahami diri, menyesuaikan diri, dan mengembangkan diri sehingga mencapai kesuksesan hidup. Seiring dengan perkembangan zaman, generasi muda dituntut untuk aktif dalam bekerja.
Hal ini dikarenakan banyaknya industri yang membutuhkan banyak karyawan kompeten untuk menjalankan perusahaan. Selain memberikan bimbingan secara akademik, guru BK di sekolah kejuruan perlu memberikan bimbingan dan konseling kepada siswa tentang orientasi dunia kerja.
Nah, guru BK atau dikenal juga dengan konselor sekolah adalah seorang psychological-educator atau guru yang memberikan pelayanan bimbingan dan konseling kepada peserta didik. Bimbingan tidak hanya diberikan kepada anak-anak yang bermasalah saja, akan tetapi setiap peserta didik punya hak untuk mendapatkan bimbingan dan konseling. Bimbingan yang diberikan ini meliputi bimbingan sosial, karir, belajar, dan masalah-masalah lainnya.
Dengan demikian, guru BK memiliki peran sentral dalam mendukung perkembangan kognitif, sosial, dan kepribadian siswa. Untuk mewujudkan kesuksesan siswa dalam menghadapi dunia kerja, maka guru BK perlu membekali siswa dengan wawasan yang utuh tentang orientasi kerja.
Orientasi kerja dapat dianggap sebagai salah satu proses penanaman sikap maupun perilaku yang perlu dimiliki oleh siswa agar siswa dapat bekerja secara efektif ketika terjun ke dunia industri. Orientasi kerja yang tepat dapat diwujudkan oleh guru BK melalui pemberian motivasi dan nilai-nilai religiusitas selama konseling. Dengan demikian, siswa tidak hanya memiliki bekal keterampilan dan kemampuan yang tinggi, namun juga didukung oleh akhlak yang baik. Kemampuan guru BK dalam memahami karakter siswa sangat berpengaruh terhadap pemberian motivasi dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling. Motivasi merupakan salah satu aspek dinamis yang sangat penting. Dengan kata lain, motivasi merupakan salah faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar sekaligus orientasi kerja siswa yang bersifat internal. Tingginya motivasi dalam diri siswa akan membuat siswa memiliki dorongan dan rasa ingin tahu yang besar dalam belajar dan bekerja.
Hal ini yang selanjutnya menjadi tugas seorang guru BK untuk meningkatkan motivasi siswa agar prestasi belajar dan orientasi kerja juga meningkat. Selain motivasi bekerja, religiusitas merupakan salah satu aspek yang akan menunjang keberhasilan siswa dalam bekerja. Religiusitas mengacu kepada sikap keberagamaan yang dimiliki oleh seseorang. Religiusitas menekankan pada aspek yang terdapat di dalam lubuk hati, getaran hati nurani pribadi yang tidak dapat diketahui orang lain, yaitu mencakup keimanan dalam setiap individu. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa religiusitas akan mempengaruhi kinerja siswa dalam bekerja mapun menentukan orientasi kerja.
Guru yang dapat mengatasi masalah peserta didiknya ialah guru bimbingan dan konseling, Bimbingan konseling memiliki pengertian sendiri. Bimbingan merupakan proses pemberian bantuan kepada klierf atau siswa sedangkan konseling merupakan salah satu teknik dalam bimbingan. Maka daripada itu seorang guru BK memiliki peran yang sangat penting dalam menangani peserta didik dalam menyelesaikan, masalah. Selain itu di dalam bimbingan konseling terdapat pula layanan-layanan yang dapat membantu siswa dalam menyelesaikan masalah, layanan tersebut terdiri dari layanan bimbingan klasikal yaitu layanan yang diberikan kepada sejumlah siswa, bimbingan kelompok adalah suatu kegiatan yang terdiri dari beberapa orang, bimbingan konseling individu layanan yang diberikan per orang dan bimbingan konseling kelompok adalah suatu layanan yang diberikan per kelompok. Layanan tersebut biasanya digunakan oleh seorang guru bimbingan dan konseling untuk membantu peserta didiknya. Seorang guru bimbingan dan konseling harusnya memiliki sosok yang humanis, pendekatan mengajar yang humanis terlihat dalam sikap dan perilaku seperti mengakui, tidak membodoh- bodohkan siswa menerima siswa apa adanya, terbuka menerima pendapat atau pandangan siswa tanpa menilai atau mencela, terbuka untuk komunikasi dengan siswa, dan tidak hanya menghargai potensi akademik dan memberikan kemanan psikologi
Guru BK yang bersifat friendly adalah memiliki perhatian tersentliri pada peserta didik, membangun interaksi yang baik terhadap siswa, menghargai anak didik, Peserta didik akan menaruh kepercayaan kepada guru BK. Guru BK memang harus matang dalam kepribadian pribadi merupakan keharusan pada guru BK karena kepribadian mencerminkan kualitas seseorang. Kualitas itu sendiri lahirilah dari seorang guru BK yang harus baik, memiliki kemampuan bersikap tenang ketika mengahadapi masalah konseli (siswa) guru BK tidak terbawa suasana tetapi berempati adalah keharusan. Selain itu, untuk mengadakan program konseling individu atau pun kelompok contohnya dibuat langkah-langkah konseling kelompok lalu salah satu anggota meceritakan masalah sebelum itu guru BK menjelaskan konseling kelompok bersifat rahasia agar siswa lega menceritakan masalah yang dihadapi lalu setiap kelompok menyimpulkan permasalahannya bersama-sama dan tidak lupa dimasukannya permainan agar siswa tidak menjadi bosan dengan begitu dimana setiap aspek harus membuat siswa menjadi tahu apa yang belum dikatahuinya, membuat siswa meningkatkan kemampuannya, membuat siswa berusaha menjadi lebih baik. menimbulkan perasaan senang dan lega pada diri siswa sehingga siswa bersungguh-sungguh dalam meraih sesuatu yang diinginkannya setelah menyampaikan permasalahannya kepada guru BK/konselor. Selain itu guru BK di idolakan oleh sebagian siswa karena keberadaan nya bisa dijadikan sosok teman, siswa tidak bisa di anggap semuanya bisa ber sosialisasi ada yang benar benar tidak punya teman karena kurang pintar bergaul, bahkan ada beberapa siswa menjadi korban broken home kurangnya kasih sayang dari orang tua jadi guru BK harus bisa merangkul semua siswa menjadi orang tua di sekolah. Ketika siswa benar benar sudah tau profesi BK yang sebenar nya pasti guru BK adalah guru favorit di semua sekolah, karena tidak semua guru mata pelajaran bisa jadi guru BK, siswa bisa menceritakan apa saja ke guru BK biasanya tentang bakatnya seperti apa, favorit atau masalah dalam pembelajaran, bahkan masalah keluarga di rumah dan guru BK selalu menjamin kerahasiaan nya, menyambut siswanya dengan senyuman sehingga siswa nyaman dengan guru BK yang belum tentu ada di guru bidang lain. Meskipun beberapa guru BK keliatan nya terkesan tegas tetapi jika siswa nya datang untuk menceritakan masalahnya guru BK akan menyambut dengan ramah.