BONE BOLANGO -Puluhan mahasiswa menggelar aksi unjuk rasa di depan Mapolres Bone Bolango pada Selasa (5/8/2025). Aksi ini dilakukan untuk menuntut kejelasan terkait kasus kematian seorang warga di area pertambangan Suwawa yang hingga kini dinilai belum menemui titik terang.
Salah satu aktivis demo, Sandri, menyampaikan bahwa pihaknya meminta pihak kepolisian memberikan penjelasan terbuka kepada publik mengenai perkembangan kasus tersebut. Ia menilai, transparansi sangat penting demi rasa keadilan bagi masyarakat.
"Kami hanya menuntut kejelasan. Semoga Kapolres Bone Bolango bisa mendengar suara ini. Kasus yang terjadi pada 15 Februari 2025 jangan dibiarkan menggantung," ujar Sandri di tengah aksi.
Peristiwa yang dimaksud adalah meninggalnya seorang warga Suwawa setelah tertimbun tanah di lokasi tambang. Kejadian itu sempat mengejutkan warga dan menimbulkan berbagai spekulasi mengenai penyebab kematian korban.
Namun, pihak keluarga korban diketahui telah menerima insiden tersebut sebagai musibah dan memilih untuk berdamai. Mereka menyatakan tidak ingin memperpanjang proses hukum yang berjalan.
Keterangan ini juga diperkuat oleh pihak kepolisian. Iptu Ishak Yusuf dari BKO Reskrim Polres Bone Bolango mengungkapkan bahwa kasus ini sudah dianggap selesai seiring kesepakatan antara pihak keluarga dan penyidik.
"Penyelidikan resmi telah dihentikan sejak 26 Mei, karena keluarga terutama istri korban tidak mengajukan keberatan. Kami juga akan segera merilis keterangan resmi untuk publik," jelasnya. (Ren)