Go-Pena Baner

Tuesday, 22 October, 2024

Difteri Mengancam, Kewaspadaan Perlu Ditingkatkan

Responsive image
Penjagub Hamka Hendra Noer bersama jajaran Forkopimda rapat bersama membahas Kejadian Luar Biasa (KLB)Penyakit Difteri yang terjadi di Kabupaten Gorontalo. (Dok. Kominfo)

Jumat 8 Juli 2022

PEMPROV - Menyikapi Kejadian Luar Biasa (KLB)Penyakit Difteri yang terjadi di Kabupaten Gorontalo, Penjagub Gorontalo Hamka Hendra Noer menghimbau masyarakat untuk waspada dan segera melakukan langkah-langkah antisipasi.

“Salah satu upaya dalam pencegahan dan pengendalian penyakit (difteri) ini yaitu dengan menggandeng seluruh elemen untuk dapat terlibat secara aktif dalam penanggulangan KLB tersebut”, ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo, dr Yana Yanti Suleman, SH mengharapkan agar masyarakat melakukan upaya-upaya untuk mencegah penyebaran penyakit tersebut.

“Karena ketika difteri telah terjadi KLB maka penularannya akan dengan cepat terjadi. Oleh sebab itu, ketika mengalami gejala seperti demam, batuk, hidung meler, sulit bernapas, suara serak, detak jantung meningkat, pembesaran kelenjar getah bening di leher, pembengkakan langit-langit mulut dan terbentuk selaput berwarna putih keabuan pada tenggorokan yang mudah berdarah, maka segeralah berobat ke fasilitas pelayanan kesehatan”, ungkap dr. Yana saat diwawancara.

Dijelaskan pula, difteri adalah penyakit menular yang dapat disebarkan melalui batuk, bersin, atau luka terbuka. Gejalanya termasuk sakit tenggorokan dan masalah pernapasan. Penyebab utama difteri adalah infeksi bakteri Corynebacterium diphteriae, yang menyerang selaput lendir pada hidung dan tenggorokan, serta dapat mempengaruhi kulit.

“Salah satu upaya efektif untuk mencegah penyakit ini yaitu dengan melakukan imunisasi dasar lengkap bagi balita. Jika kita melakukan imunisasi pada cakupan 90% Insyaa Allah kita sudah kebal dan mudah-mudahan tidak kena penyakit menular lainnya, termasuk difteri”, ujarnya.

Untuk itu dr. Yana berharap masyarakat yang mempunyai anak balita agar segera melengkapi imunisasinya sehingga dapat terhindar dari PD3I (penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi). (*)


Share