Go-Pena Baner

Thursday, 02 October, 2025

Wagub Idah Rela Turun Pagi Buta, Demi Pastikan MBG untuk Anak-Anak Aman Dikonsumsi

Responsive image
Wakil Gubernur Gorontalo Idah Syahidah Rusli Habibie saat melihat langsung proses penyajian Menu Makanan Bergizi Gratis yang ada di dapur SPPG di Desa Pone, Kecamatan Limboto Barat. (Foto – Nova Diskominfotik).

PEMPROV - Wakil Gubernur Gorontalo, Idah Syahidah Rusli Habibie, kembali turun langsung meninjau dapur Sentra Penyediaan Pangan Gizi (SPPG) di Kabupaten Gorontalo, Selasa (30/9). Didampingi Kepala Dinas Pangan, Kepala Dinas Kesehatan, jajaran Dinkes, serta para ahli gizi, kunjungan dimulai sejak pukul 04.30 WITA, saat proses penyelesaian menu Makanan Bergizi Gratis (MBG) untuk anak sekolah. Ini dilakukan oleh Idah untuk memastikan makanan MBG untuk anak-anak sekolah Aman Dikonsumsi 

Lokasi pertama yang ditinjau adalah dapur SPPG di Kelurahan Bongohulawa, Kecamatan Limboto, yang dikelola Yayasan Rumah Inovasi Mandiri. Setiap harinya, dapur ini menyiapkan lebih dari 3.000 porsi MBG untuk TK, SD, SMP/MTs, SMA/MA, pondok pesantren, hingga ibu hamil dan menyusui.

Kehadiran Wagub sekaligus merespons keresahan orang tua usai maraknya pemberitaan kasus keracunan di media sosial. Untuk memberikan keyakinan, Idah tak segan mencicipi langsung makanan yang baru selesai disiapkan oleh tim SPPG.

“Banyak orang tua khawatir dan melarang anak-anaknya makan MBG. Karena itu saya ikut makan dan tes food agar mereka percaya bahwa makanan yang disiapkan SPPG aman dan sehat,” tegas Idah.

Dalam arahannya, Wagub menekankan pentingnya pembiasaan cuci tangan sebelum makan. Dari hasil pengamatan, masih banyak siswa yang belum terbiasa melakukannya. Ia meminta para guru aktif mengingatkan siswa sebelum menerima ompreng.

Sebagai Ketua Satgas MBG, Idah juga memimpin rapat evaluasi harian bersama tim dan pengelola dapur. Ia memberi catatan penting, mulai dari variasi menu sayur agar lebih disukai anak, pengurangan penggunaan MSG, penyajian buah yang sesuai aturan (pisang tidak dimasukkan langsung ke ompreng), hingga larangan mendinginkan makanan dengan kipas angin.

“Distribusi makanan pun harus diperhatikan. Jangan sampai petugas masuk ke mobil cool box dengan sepatu. Hal-hal kecil ini menentukan kualitas makanan untuk anak-anak,” ujarnya.

Meski memberi catatan, Idah tetap mengapresiasi kerja keras tim. “Secara umum, dapur SPPG saya lihat sudah rapi dan bersih. Terima kasih kepada tim yang selalu turun bersama sejak subuh demi kenyamanan anak-anak bangsa. Ini adalah tanggung jawab pemerintah provinsi,” tutupnya.

Selain di Bongohulawa, Wagub Idah juga meninjau dapur SPPG di Desa Pone, Kecamatan Limboto Barat. Dapur ini dikelola Yayasan Pondok Pesantren Hufadz Malikussalam dan setiap hari menyiapkan 3.089 porsi MBG untuk 32 sekolah. (*)


Share