Go-Pena Baner

Friday, 22 November, 2024

Peran Unit Pelaksana Teknis Balai Latihan Kerja dalam Mengendalikan Tingkat Pengangguran Di Kabupaten Bone Bolango

Responsive image
Ilustrasi Kegiatan Balai Latihan Kerja. (Foto : Kominfo Bone Bolango)

Oleh 

Yanti Aneta, Abdul Wahab Podungge

Universitas Negeri Gorontalo

ARTIKEL ini membahas tentang apa saja langkah strategis pemerintah daerah Kabupaten Bone Bolango dalam mengendalikan tingkat pengangguran di kabupaten bone bolango;. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini 
adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Dilematika permasalahan pengangguran di Indonesia saat ini bukan hanya ditingkat pusat saja akan tetapi  daerah juga mengalami masalah yang.  Krusial terhadap penanganan angka  pengangguran didaerahnya masingmasing. Provinsi Gorontalo misalnya yang  merupakan Provinsi ke-33 di Indonesia juga mengalami hal yang sama. 
Berdasarkan observasi awal peneliti terkait jumlah pengangguran di  Kabupaten Bone Bolango mengalami dampak yang cukup signifikan sehingga berdampak pada daya beli masyarakat  yang turun. Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Bone Bolango 
yang dipublikasikan pada tahun 2021,  terdapat 118.192 orang penduduk usia  produktif yang terdampak Covid 19 atau  sekitar 13,22 persen dari total jumlah  penduduk. 
Dari jumlah angkatan kerja yang terdampak Covid 19 tersebut sebanya 6.310 orang menjadi pengangguran dan 
2.853 orang menjadi bukan angkatan kerja. 
Selain menjadi pengangguran penduduk usia kerja terdampak Covid-19 ada pula yang sementara tidak bekerja yakni 5.730 Orang. Peneliti menilai bahwa  permasalahan ini terjadi disebabkan oleh  tidak adanya langkah strategis pemerintah Kabupaten Bone Bolango dalam kebijakan 
pada sektor informal dan kebijakan sektor 
informal. Lebih lanjut peneliti juga  berpendapat bahwa hal tersebut terjadi dikarenakan faktor keterbatasan sumber 
daya manusia, faktor keterbatasan  komunikasi, dan faktor keterbatasan sarana dan prasarana yang dimiliki oleh  pemerintah daerah Kabupaten Bone  Bolango.
Berdasarkan hasil penelitian dan  pembahasan yang telah dikemukakan pada  sub bab sebelumnya, maka peneliti dapat menarik kesimpulan sebagai berikut: Satu, Terjadinya pengangguran yang disebabkan oleh faktor informal adalah dikarenakan lemahnya daya 
berpikir masyarakat dalam menciptakan lapangan kerja. 
Mereka tidak berani mengambil resiko untukmenjadi wiraswasta.  Padahal potensi menjadi wiraswasta dibidang UMKM lebih berpotensi dibandingkan harus  menunggu lowongan pekerjaan. Dua, Faktor Non Formal yang menjadipenyebab pengangguran terbuka di Kabupaten Bone Bolango disebabkan oleh tidak optimalnya pemerintah memfasilitasi masyarakat dalam menambah keterampilan mereka pada potensi yang dapat menghasilkan pendapatan. 
Tiga, Faktor Sumber Daya Manusia yang kurang menguasai dan mengoperasikan teknologi menjadikan pengangguran di Bone Bolango semakin banyak. 
Keempat, Faktor komunikasi dan keterbatasan sarana prasarana menjadikan pemerintah terbatas  dalam melakukan inovasi disektor pemberdayaan masyarakat. (*)

Mei 2022


Share