Gorontalo - Badan Karantina Indonesia (Barantin) melalui Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Gorontalo (Karantina Gorontalo) menahan puluhan daging berbagai hewan tanpa dokumen di Pelabuhan Gorontalo pada Rabu, 26 Februari 2025 kemarin. Petugas karantina temukan berbagai jenis daging beku, diantaranya yaitu daging tikus sebanyak 48 ekor, 21 ekor daging kelelawar, dan 3 ekor daging musang.
"Daging-daging hewan tersebut dilakukan tindakan karantina penahanan, karena tidak disertai dokumen persyaratan, seperti dokumen karantina dari daerah asal maupun sertifikat kesehatan dari daerah asal," jelas Kepala Karantina Gorontalo, Ende Dezeanto dalam keterangan tertulis (27/2).
Penahanan tersebut menurut Ende terjadi saat petugas Karantina Gorontalo tengah melakukan tugas rutin pengawasan lalulintas media pembawa dan alat angkut di Pelabuhan Gorontalo. Petugas mencurigai sebuah boks stirofoam pada alat angkut kapal KMP Moinit yang baru bersandar di Pelabuhan Gorontalo. Setelah diperiksa, ternyata muatan daging tersebut tidak dilengkapi dokumen karantina dan dokumen persyaratan lainnya. Daging yang dalam kondisi beku serta terbungkus plastik tersebut segera diamankan dan dilakukan tindakan karantina.
Dari keterangan yang dihimpun, diketahui bahwa daging-daging tersebut berasal dari Luwuk, Kab. Banggai yang rencananya akan didistribusikan ke pasar Tomohon, Sulawesi Utara. Terhadap pemilik telah dimintai keterangan.
Menurut Ende, semua komoditas pangan, baik daging maupun pangan segar lainnya yang didistribusikan ke wilayah Gorontalo wajib dilengkapi dokumen persyaratan, sesuai dengan Undang-Undang No. 21 th 2019 tentang Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan. Hal tersebut menurutnya bertujuan untuk memastikan komoditas pangan yang masuk ke Gorontalo adalah pangan yang sehat dan aman.
"Jadi semua komoditas hewan, ikan, tumbuhan atau produknya itu harus dilaporkan ke petugas karantina ya, dari semua wilayah, petugas kita ada di Pelabuhan dan itu tidak sulit, intinya kita harus memastikan semuanya sehat dan aman," jelas Ende.
Ende berharap agar masyarakat maupun instansi pemangku kepentingan lainya juga turut serta dalam upaya menjaga keamanan dan kesehatan komoditas pangan yang dilalulintaskan ke wilayah Gorontalo. (Rilis/*)