Go-Pena Baner

Friday, 22 November, 2024

Analisis Fungsi Perencanaan Pada Pengembangan Sistem Transportasi Publik di Provinsi Gorontalo

Responsive image
Ilustrasi Transportasi (Foto : Google)

Oleh : 

Yanti Aneta, Juriko Abdussamad

(Universitas Negeri Gorontalo)

PERENCANAAN merupakan salah satu fungsi darimanajemen umum yang harus dijalankan oleh setiap organisasi, disamping fungsi lainnya yaitu pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan. 
Perencanaan dinilai sebagai salah satu fungsi manajemen 
yang penting dan mempunyai keterkaitan yang erat dengan setiap fungsi manajemen lainnya. Hal ini mengingat bahwa perencanaan  memuat segala sesuatu yang bersifat  menyeluruh sebagai pedoman untuk melaksanankan semua aktivitas organisasi.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimanakah perencanaan  pembangunan Gorontalo Outter Ring Road di kantor Dinas Pekerjaan umum Provinsi Gorontalo. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif 
yakni proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara,pengumpulan angket catatan lapangan, dan dokumentasi. 
Hasil Penelitian Satu, Prakiraan yang dibuat oleh Dinas 
Pekerjaan Umum Provinsi Gorontalo dalam pembangunan 
Gorontalo Outter Ring Road mencapai rata-rata 84,4% 
Berdasarkan capaian nilai ratarata mengenai Prakiraan tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwaberdasarkan skala interval dari nilai presentase rata-rata yang telah ditetapkan, maka Prakiraan pada pembangunan Gorontalo 
Outter Ring Road yang di buat oleh Dinas Pekerjaan Umum 
Provinsi Gorontalo dalam kategori Sangat baik.
Setelah melihat hasil wawancara dan analisis presentase diatas maka dapat di simpulkan bahwa prakiraanpada pembangunan Gorontalo Outter Ring Road yang dibuat oleh Dinas pekerjaan umum provinsi Gorontalo sudah baik, Hal ini seirama dengan yang dikatakan oleh Tjokroamidjojo (dalam domais 2015:27) yang menjelaskandalam perencanaan harus dilakukan prakiraan terhadap halhal dalam masa pelaksanaan yang akan dilalui. 
Prakiraan dilakukan mengenai potensipotensi dan prospek-prospek perkembangan, juga mengenai resiko-resiko yang mungkin dihadapi.
Kedua, Penetapan Tujuan yang dibuat oleh Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Gorontalo dalam pembangunan Gorontalo Outter Ring Road mencapai rata-rata 93,9% Berdasarkan capaian nilai rata-rata mengenai penetapan tujuan tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa berdasarkan skala interval dari nilai presentase rata-rata yang telah ditetapkan, maka penetapan tujuan pada pembangunan Gorontalo Outter Ring road yang dibuat oleh Dinas Pekerjaan Umumprovinsi Gorontalo termasuk dalam kategori Sangat baik.
Setelah melihat hasil wawancara dan analisis presetase diatas maka dapat disimpulkan bahwa tahap penetapan tujuan pada pembangunan Gorontalo Outter  Ring Road yang disusun oleh Dinas Pekerjaan Umum Provinsi 
Gorontalo sudah baik. Hal ini seirama dengan yang katakan 
oleh manullang (2008:45) dimana pada proses pembuatan 
rencana itu ada empat : menetapkan tugas dan tujuan,mengorganisasi dan menganalisis,mengadakan 
kemungkinan-kemungkinan, membuat sintesis. 
Dan pada penelitian ini memiliki kesamaan dimana pada proses perencanaan yang dibuat oleh Dinas pekerjaan 
umum provinsi Gorontalo juga menggunakan tahap penetapan tujuan.
Ketiga, Pemrograman yang dibuat oleh DinasPekerjaan Umum Provinsi Gorontalo dalam pembangunan Gorontalo Outter Ring Road mencapai rata-rata 93,9%.
Berdasarkan hasil capaian ratarata mengenai pemrograman tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa berdasarkan skala interval dari nilai presentase rata-rata 
yang telah ditetapkan, maka pemrograman pada 
pembangunan Gorontalo Outter Ring Road yang dibuat oleh dinas pekerjaan umum provinsi Gorontalo termasuk dalam 
kategori sangat baik. Setelah melihat hasil wawancara dan analisis presentasae diatas maka dapat disimpulkan bahwa tahap pemrograman pada pembangunan Gorontalo Outter Ring Road yang dibuat oleh Dinas pekerjaan umum provinsi Gorontalo sudah baik, walaupun masih terdapat hambatanhambatan pada tahap pengadaan lahan. 
Hal ini seirama dengan teori yang dikatakan oleh Allen  (dalam siswanto 2012 : 45) pada proses perencanaan terdapat tahap pemrograman. Pemograman adalah suatu 
aktifitas yang akan dilakukan dengan maksut untuk menetapkan langkah-langkah yang diperlukan untuk mencapai suatu tujuan.
Keempat, Pengembangan Prosedur yang dibuat oleh Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Gorontalo dalam pembangunan Gorontalo Outter Ring Road mencapai rata-rata 
43,8%. Berdasarkan capaian nilai rata-rata mengenai pengembangan prosedur dapat ditarik kesimpulan bahwa  berdasarkan skala interval dari nilai presentase rata-rata yang telah ditetapkan, maka pengembangan prosedur pada pembangunan Gorontalo Outter Ring Road yang dibuat oleh dinas pekerjaan umum Provinsi Gorontalo termasuk dalam kategori kurang baik.
Setelah melihat hasil wawancara dan analisis presentasae diatas maka dapat disimpulkan bahwa tahap pengembangan prosedur pada pembangunan Gorontalo Outter Ring Road yang dibuat oleh Dinas pekerjaan umum provinsi Gorontalo kurang baik, karena tidak adanya metode khusus yang digunakan untuk mengantisipasi hambatanhambatan yang terjadi di lapangan dan kurangnya metode yang digunakan untuk mencapai target waktu yang sudah ditentukan . Hal ini bertentangan dengan teori yang dikatakan oleh 
Allen (dalam siswanto 2012 : 45) pada proses perencanaan terdapat tahap pengembangan prosedur. 
Pengembangan prosedur merupakan suatu aktifitas menormalisasikan cara, teknik, dan metode pelaksanaan suatu pekerjaan. Dan pada pembangunan Gorontalo Outter
Ring Road yang di susun oleh Dinas Pekerjaan umum tidak menggunakan tahapan pengembangan prosedur sebagaimana yang dikatakan oleh Allen. (*)
 

September 2018


Share