Go-Pena Baner
IKLAN
IKLAN

Tuesday, 21 October, 2025

Aleg DPRD Provinsi Sesalkan Lihat Tindakan Represif Oknum Aparat Amankan Mahasiswa

Responsive image
Aksi Unjuk rasa di bundaran saronde Kota Gorontalo. Selasa (06/09/2022)

DPRD PROVINSI (Go-Pena.id) - Anggota DPRD Provinsi Gorontalo, Dedy Hamzah langsung murka melihat ada tindakan represif oknum aparat yang mengamankan mahasiswa saat melaksanakan aksi unjuk rasa di bundaran Saronde Kota Gorontalo, Rabu (06/09/2022). 
Saat melaksanakan rapat badan anggaran di DPRD Provinsi Gorontalo, pria yang akrab disapa dengan DeHam ini tiba-tiba melihat berbagai kiriman video yang sudah dibagikan ke grup-grup, dimana ada tindakan represif yang diduga dilakukan oleh oknum aparat tersebut. Dimana mahasiswa ditarik bahkan sampai ada pemukulan. 
"Kami minta kapolda urus anak buahnya dilapangan yang tidak tertib memperlakukan mahasiswa dengan kekerasan. Kita minta mereka juga di adili, bukan hanya kali ini seperti ini yg memicunya pasti ada provokator," kata ketua umum Ikatan Keluarga Alumni Universitas Negeri Gorontalo ini. 
Terlepas dari semua itu, DeHam menyampaikan apapun alasannya, aparat adalah pengayom dan pelindung masyarakat. 
"Polisi sebagai pengayom pelindung rakyat tak bisa perlakukan mahasiswa seperti itu. Jika masih seperti ini terkesan aparat tak diberi bekal soal kemanusiaan," tandas ketua umum Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) ini. 

(Penggalan Video yang beredar di masyarakat, Mahasiswa saat diamankan oleh aparat ketika terjadi kericuhan saat aksi tolak kenaikkan BBM di bundaran Saronde Gorontalo)


Olehnya, DeHam meminta Kapolda Gorontalo agar bertindak tegas terhadap persoalan ini. 
"Kemarin ada mahasiswa yang viral dianggap hina presiden di urus oleh kapolda dan proses hukumnya tetap jalan, maka dengan kejadian ini kami minta Kapolda untuk proses anak buahnya oknum-oknum yang sudah bertindak berlebihan diseret dijalan, mahasswa itu bukan terorisme diperlakukan di pukul ditendang oleh oknum oknum itu. Kita di DPRD saja mencoba mengkooperatifkan  diri dengan mendatangi masa biar tidak ricuh dilapangan sebab apa yang jadi tuntutan mereka  sudah tersampaikan," jelas pembina Aliansi Mahasiswa dan Pelajar Paguyaman Raya ini. 
Dan kepada para mahasiswa, Dedy menyampaikan bahwa gerakkan mahasiswa adalah gerakkan murni yang berangkat dari aspirasi masyarakat. 
"Gerakan mahasiswa juga dalam menyampaikan aspirasinya jangan terpancing dilapangan dan tetap mengkedepankan ide ide cerdas menyampaikan tuntutannya dengan menampilkan intelektual dalam tuntutan sehingga tak mencederai nilai nilai perjuangan sebab rakyat sangat berharap banyak ditangan mahasiswa," ujar anggota Badan Anggaran DPRD Provinsi Gorontalo, dari Fraksi PDI-Perjuangan ini. Meskipun sempat terjadi kericuhan dan beberapa orang sempat diamankan oleh pihak kepolisian, namun aksi ini berjalan hingga selesai. Kapolres Gorontalo Kota AKBP Ardi Rahananto menemui mahasiswa bahkan duduk lesehan dengan para mahasiswa. "Kami sudah melakukan komunikasi dengan adik-adik mahasiswa. Memang tadi ada sedikit kesalahpahaman, dan dorong mendorong, dan juga ada informasi yang luka serta ada anggota kepolisian yang jatuh nanti kita akan cek. Intinya kita inginkan aksi ini berjalan dengan baik dan bisa berlangsung kondusif," tutur Kapolres.  (IP-03)


Share