Go-Pena Baner

Wednesday, 08 October, 2025

UNG Bentuk Tim Investigasi Universitas, Rektor Eduart Janji Objektif Usut Kasus Jeksen

Responsive image
Rektor UNG Eduart Wolok saat menerima masa aksi.

GORONTALO - Koalisi Anti Kekerasan bersama keluarga korban menggelar aksi damai yang berlangsung di Gedung Rektorat Universitas Negeri Gorontalo (UNG), Rabu (1/10/2025). 

 

Suasana aksi sempat memanas ketika massa mendesak pihak kampus, khususnya rektor, untuk turun langsung menemui mereka.

 

Tuntutan utama massa adalah agar Rektor UNG, Eduart Wolok, memberikan penjelasan terbuka mengenai hasil investigasi internal kampus terkait kematian Jeksen usai mengikuti kegiatan pengkaderan Mapala. Mereka menilai pihak universitas lamban dan belum menunjukkan keseriusan dalam menangani kasus tersebut.

 

Sekitar pukul 13.00 Wita, Rektor Eduart Wolok akhirnya hadir menemui massa aksi. Kehadirannya disambut dengan sorakan oleh puluhan peserta aksi yang terdiri dari keluarga, mahasiswa, hingga organisasi ekstra maupun intra kampus.

 

Dalam kesempatan itu, Eduart menegaskan bahwa dirinya tidak tinggal diam menghadapi tragedi ini. Ia bahkan menyatakan komitmennya bahwa pihaknya akan membentuk tim investigasi Universitas agar lebih objektif.

 

"Untuk menindaklanjuti, maka Universitas akan membentuk tim investigasi untuk memotret biar objektifitasnya lebih," ujarnya.

 

Adapun, keterlibatan alumni UNG pada panitia kegiatan, Eduart menegaskan bahwa panitia diksar yang merupakan alumni UNG juga sulit dijangkau untuk diberikan sanksi. 

 

Hal ini karena secara administratif mereka sudah tidak lagi terikat sebagai mahasiswa aktif, sehingga berbeda dengan mahasiswa UNG yang masih bisa dikenai sanksi akademik seperti skorsing.

 

"Senior maupun alumni yang terlibat memang kami tidak mempunyai daya jangkau secara administrasi secara langsung tetapi Kami diinformasikan daftar nama senior ini sudah dimintai keterangan di polres. Biarlah itu diproses di sana," tandas Eduart. (Ren) 


Share