Go-Pena Baner

Thursday, 25 April, 2024

Sejarah Desa Wisata Religius Bubohu

Responsive image
Tasya R. Tantu

Oleh 

Tasya R. Tantu
Mardia Bin Smith
Jurusan Bimbingan dan Konseling

Di provinsi Gorontalo Kab. Gorontalo, Kecamatan Batudaa Pantai Desa Bongo terdapat sebuah Wisata Religi Bubohu yang sejak lama dikenal sebagai desa wisata adat kebanggaan masyarakat Gorontalo.
Wisata Religi telah berkembang sampai sekarang ini berawal dari ide yang diberikan seorang tokoh Almarhum Yosef Tahir Maruf atau dikenal Yotama. Beliau merupakan sosok perintis desa bongo sekaligus yang mendirikan Desa Adat Bubohu. Usaha beliau merintis desa ini  mendapatkan apresiasi dari pemerintah pada tahun (2004), sehingga desa ini mendapatkan gelar dengan nama Desa Wisata Religi Bubohu.
Menurut Bapak Hj. Bahtiar M. Yunus selaku Kepala Desa, nama desa ini sempat mengalami perubahan yang dulunya dinamakan BUBOHU Kec. Batudaa Pantai, tetapi pada tahun (1937) diubah menjadi Desa Bongo. Nama Bongo ini merupakan bahasa Gorontalo dari buah kelapa yang telah menjadi simbol utama di Gorontalo yang sudah banyak dimanfaatkan masyarakat.
Salah satu Yang menjadi daya tarik utama dari sebuah desa ini terdapat tradisi keislaman yakni “Walima”, yang setiap tahun diperingati sebagai hari kelahiran Nabi besar Muhammad SAW. Pada tanggal 12 rabiul Awal. Pada tahun 2021, Wisata Religi Bubohu telah memenangkan wisata terbaik kedua secara nasional, selain itu juga Bubohu memiliki potensi yang cukup menarik.  
Adapun di wisata religius bubohu terdapat salah satu pesantren alam bubohu di dalam pesantren tersebut tidak hanya mendapatkan ilmu agama tetapi juga bisa melihat pemandangan alam yang begitu indah. Disaat memasuki wisata tersebut satu hal yang unik dan sangat mencolok ketika masuk ke dalam wisata tersebut yakni kolam santri dan kolam Asmaul Husna. Selain itu juga, ada namanya Wambohe yang merupakan rumah gubuk khas Gorontalo yang diperinadah sedemikian rupa hingga memiliki daya ketertarikan kepada para pengunjung yang datang ke wisata tersebut.
Wisata Religius Bubohu di dalamnya terdapat pula koleksi kayu dengan taksiran usia sampai ratusan tahun yang jumlahnya tidak sedikit. Bahkan didalamnya berisi sejarah perkembangan peradaban islam pada masa lampau.
Banyak hal yang tesimpan rapi di sebuah bangunan yang disebut dengan Maa taduwolo, bangunan ini merupakan bangunan yang digunakan untuk menyimpan sejarah dari masa lampau beserta warisan adat dan budayanya. Selain itu juga, ada bangunan kayu memiliki bentuk yang hampir mirip dengan Tayopo atau yang disebut dengan tempat penyajian kue walima atau maulid Nabi, bangunan tersebut memiliki filosofis tersendiri yang tidak kalah penting. 
Dikawasan Desa Wisata Religi Bubohu, telah berdiri sebuah masjid yang terletak di atas bukit tinggi yang dikenal dengan nama Masjid Walima Emas. Masjid tersebut berbentuk kubah yang berselimut warna emas dan memiliki bentuk yang cukup unik. Bentuknya mirip seperti kue kolombengi khas Gorontalo yang tersusun rapi.
Adapun beragam kegiatan yang menarik di desa wisata religi bubohu yakni Parade Walima, Dikili, De’be, Tari Longgo Tulaibala, Tari Tidi Lo O’ayabu. 
Selain Wisata Religius Bubohu terdapat salah satu wisata yang dikenal dengan nama Pantai Dulanga, wisata ini tepatnya di Dusun Barat Desa Bongo. Pantai berpasir putih ini dikelilingi perbukitan kapur, kawasan tersebut cocok untuk dijadikan tempat berburu sunset dan bisa menikmati pemandangan yang sangat indah . (*)


Share