Go-Pena Baner
IKLAN
IKLAN

Saturday, 18 October, 2025

Riset Bappeda Gorontalo Bahas Optimalisasi Ruang Destinasi Wisata Unggulan Daerah

Responsive image
Kepala Bappeda Provinsi Gorontalo, Wahyudin Katili saat memberikan sambutan sekaligus membuka kegiatan Data Talk @Bappeda Garden”. Jumat (17/10/2025)

PEMPROV – Suasana halaman Kantor Bappeda Provinsi Gorontalo tampak berbeda pada Jumat pagi (17/10/2025).  Halamannya menjadi ruang diskusi terbuka bertema “Data Talk @Bappeda Garden”, sebuah konsep baru yang digagas Bidang Riset dan Inovasi Bappeda sebagai wadah sharing knowledge dan evidence-based dialogue untuk memperkuat kolaborasi lintas sektor.

Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian program penelitian tahun anggaran 2025, dengan fokus kajian bertema “Optimalisasi Kebutuhan Ruang Destinasi Pariwisata Unggulan Provinsi Gorontalo.”
Acara yang mengusung tema inspiratif “Dari Data ke Cerita: Bersama Kita Bangun Gorontalo” ini menghadirkan dua peneliti utama, Mahyudin Humalanggi, SE., M. dan Muh. Fahri Jamaludin, DPW., M.Par., yang memaparkan hasil awal kajiannya terkait kebutuhan tata ruang destinasi wisata unggulan di Gorontalo.

Dalam sambutannya, Kepala Bappeda Provinsi Gorontalo, Wahyudin Katili, menegaskan pentingnya mengubah cara pandang pemerintah dalam membangun kebijakan berbasis data dan pengalaman lapangan. Ia menyebut forum seperti Data Talk ini sebagai langkah kecil namun bermakna untuk membuka ruang partisipasi publik yang lebih luas.
“Biasanya kegiatan kajian seperti ini berakhir pada laporan dan dokumen. Tapi kali ini, kita tidak ingin berhenti di situ. Kita ingin ide-ide segar, gagasan dari bawah, dan refleksi terhadap apa yang sudah kita lakukan selama ini. Apakah program-program kita efektif atau justru perlu dikoreksi?” ujar Wahyudin di hadapan peserta.
Menurutnya, Data Talk @Bappeda Garden merupakan upaya Bappeda untuk mengubah pola komunikasi dan memperpendek jarak antara pemerintah dengan masyarakat.
“Kita berharap ruang seperti ini bisa juga dilakukan di tempat lain — di kampus, di museum, bahkan di destinasi wisata. Pemerintah harus terbuka dan tidak kaku, karena pembangunan itu butuh dialog, bukan hanya data di atas kertas,” tambahnya.
Setelah sesi pembukaan, kegiatan berlanjut dengan Focus Group Discussion (FGD) yang dipandu oleh Kepala Bidang Riset dan Inovasi Bappeda Provinsi Gorontalo, Tity Iriani Datau, S.TP., M.Si.
Dalam suasana santai namun penuh semangat, para peserta dari berbagai latar belakang — mulai dari Kepala Dinas Pariwisata, akademisi, tenaga ahli, hingga praktisi wisata dan unsur media saling bertukar pikiran mengenai arah kebijakan pengembangan pariwisata daerah.
Beberapa topik penting yang mengemuka antara lain penataan ruang destinasi wisata, peningkatan daya tarik wisata berbasis budaya dan alam, serta strategi meningkatkan kunjungan wisatawan melalui pendekatan kolaboratif lintas sektor.
Menurut Tity Iriani, konsep Data Talk ini merupakan inovasi kegiatan riset yang lebih terbuka dan partisipatif.
“Kita ingin memecah sekat birokrasi dan akademik. Dari data yang dikumpulkan, kita bisa bercerita, menganalisis, dan menemukan solusi bersama. Ini bukan forum satu arah, tapi ruang refleksi bersama untuk melihat Gorontalo dari berbagai perspektif,” ujarnya.
Kegiatan ini juga menjadi bagian dari program prioritas Gubernur Gorontalo, Gusnar Ismail, dan Wakil Gubernur Idah Syahidah, khususnya dalam mendorong pembangunan sektor pariwisata sebagai salah satu motor penggerak ekonomi daerah. Pemerintah Provinsi Gorontalo menargetkan peningkatan kunjungan wisatawan melalui penguatan destinasi unggulan yang tertata secara berkelanjutan.
Melalui kegiatan ini, diharapkan lahir berbagai ide baru yang mampu memperkuat arah kebijakan pariwisata di Gorontalo. Tidak hanya dalam bentuk dokumen kebijakan, tetapi juga aksi nyata yang berdampak langsung bagi masyarakat dan pelaku wisata.
“Kalau tujuan pariwisata adalah agar semakin banyak orang datang ke Gorontalo, maka kita harus tahu apa yang sudah tercapai, apa yang perlu diperbaiki, dan bagaimana kita bisa membuat orang datang kembali,” pungkas Wahyudin. (Wan)


Share