Gorontalo, – Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Gorontalo menggelar rapat harian di Aula PWNU, Sabtu (23/8). Agenda utama rapat membahas persiapan Pekan Ekonomi Syariah sekaligus penyusunan roadmap pengembangan ekonomi syariah di Provinsi Gorontalo.
Rapat ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan PWNU Gorontalo bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI) di Manado beberapa waktu lalu. Kegiatan dipimpin Rais Syuriah PWNU Gorontalo KH. Burhanudin Umar, didampingi Wakil Rais Syuriah KH. Muhyin Zeni, Katib Syuriyah KH. Abdullah Aniq Nawawi, Sekretaris Tanfidziyah Arkan Karim, dan dihadiri Pengurus Lembaga dan Badan Otonom di Lingkungan PWNU Gorontalo.
Dalam forum tersebut, Ketua Wilayah Lembaga Perekonomian NU (LPNU) Gorontalo, Prof. Muhdar, menegaskan pentingnya menjadikan roadmap ekonomi syariah sebagai pijakan strategis dalam setiap program pemberdayaan umat.
“Pekan Ekonomi Syariah jangan berhenti sebagai acara seremonial. Ia harus menjadi ruang konkret bagi UMKM, pesantren, dan masyarakat untuk mengaktualisasikan potensi lokal dalam bingkai ekonomi syariah,” ujarnya.
Prof. Muhdar menambahkan, LPNU siap berperan sebagai penggerak utama dengan menghubungkan UMKM binaan, koperasi syariah, lembaga zakat dan wakaf, serta dunia pendidikan. Menurutnya, ada delapan pilar yang akan memperkuat roadmap ekonomi syariah di Gorontalo, yakni:
Penguatan regulasi dan kelembagaan, termasuk forum koordinasi ekonomi syariah.
Penguatan sektor keuangan syariah, lewat literasi, inklusi, dan pembiayaan syariah.
Pengembangan UMKM dan industri halal, dengan fasilitasi sertifikasi halal serta pembentukan Halal Hub.
Pengembangan pariwisata halal berbasis wisata religi, kuliner halal, dan budaya lokal.
Penguatan infrastruktur digital, termasuk marketplace halal dan sistem pembayaran syariah digital.
Pengembangan SDM dan edukasi ekonomi syariah, melalui kampus, pesantren, dan pelatihan wirausaha.
Optimalisasi ZISWAF (zakat, infak, sedekah, wakaf) untuk pemberdayaan mustahik dan penguatan usaha mikro.
Monitoring, evaluasi, dan kolaborasi multipihak sebagai kunci keberlanjutan program.
Dengan kerangka tersebut, PWNU Gorontalo berkomitmen menghadirkan ekonomi syariah yang tidak hanya tumbuh di tataran konsep, tetapi benar-benar memberi manfaat nyata bagi umat dan masyarakat luas di Provinsi Gorontalo. (*)