Go-Pena Baner

Thursday, 02 October, 2025

PT Antam Diminta Kendalikan Perdagangan Emas, Rachmat Gobel: Jika Tidak, Direksi Bisa Diganti

Responsive image
Anggota Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Rachmat Gobel, melontarkan kritik keras dan peringatan tegas kepada Direksi PT Aneka Tambang Tbk (Antam). (Tangkapan Layar TV Parlemen)

JAKARTA - Anggota Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Rachmat Gobel, melontarkan kritik keras dan peringatan tegas kepada Direksi PT Aneka Tambang Tbk (Antam) terkait dengan pengendalian perdagangan emas di Indonesia. Hal ini disampaikannya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VI DPR RI dengan Direksi PT Antam, PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum/IAA), dan PT Vale Indonesia.
Dalam cuplikan video rapat yang beredar, Gobel dengan lugas menyatakan ketidakpercayaannya jika PT Antam mengaku tidak memiliki kekuatan untuk mengendalikan perdagangan emas.
Kritik Tajam Terkait Pengendalian Perdagangan
Gobel mempertanyakan peran PT Antam, sebagai perusahaan yang memproduksi emas, dalam mengatur distribusinya. "Kalau Bapak bilang enggak punya uang, saya enggak percaya. Kenapa saya enggak percaya? Bapak punya barang," ujar Gobel dalam rapat tersebut.
Ia menegaskan bahwa jika PT Antam menyerahkan pengendalian perdagangan kepada pihak pedagang, maka hal itu berarti pedagang yang mengontrol perusahaan, bukan sebaliknya.
"Seharusnya Bapak yang punya barang, Bapak yang kontrol pedagang. Kalau penjelasan seperti ini, Bapaklah yang dikontrol oleh pedagang. Enggak mungkin kan?" kritiknya.
Menurut Gobel, sebuah perusahaan penghasil produk, seperti dirinya yang juga memiliki produksi dan barang untuk dijual, harusnya mengendalikan pedagang dan tahu berapa margin yang diberikan. Pengendalian ini penting untuk menjaga stabilitas harga.
Permintaan untuk Keterlibatan Kementerian Perdagangan
Gobel menggarisbawahi bahwa masalah pengendalian harga oleh pedagang ini tidak hanya terjadi di sektor tambang, tetapi juga di komoditas lain seperti gula dan beras, yang mengakibatkan petani tetap miskin.
"Yang untung itu pedagang semua. Kenapa petani kita tetap miskin? Karena yang mengendalikan harga ini pedagang semuanya," jelasnya.
Oleh karena itu, ia menekankan agar Kementerian Perdagangan harus ikut berperan aktif dalam mengendalikan perdagangan, alih-alih melepaskan sepenuhnya kepada pedagang.
Ancaman Pergantian Direksi dan Usulan Jual Emas ke BI
Peringatan keras dilontarkan Gobel kepada Direksi PT Antam. Ia menyatakan bahwa jika Direksi kembali menyampaikan argumentasi bahwa mereka tidak bisa mengendalikan pedagang, maka Direksi harus diganti.
"Jadi, Pak, kalau Bapak ngomong begitu lagi besok, terpaksa saya bilang Bapak diganti. Karena Bapak tidak bisa mengendalikan pedagang," tegasnya.
Selain itu, Gobel juga mengajukan usulan strategis terkait cadangan devisa negara. Ia menyarankan, jika produksi emas Indonesia bisa ditingkatkan, PT Antam sebaiknya menjual emas ke Bank Indonesia (BI).
"Bapak punya barang emas. Saya enggak tahu Pak, ya, kalau emas kita bisa produksi lebih banyak, kenapa enggak dijual ke BI saja, Pak, supaya jadi cadangan stok untuk menjaga stabilitas uang kita," usulnya.
Ia menyimpulkan bahwa saat ini negara terlalu bergantung pada pedagang dan seolah tidak memiliki kekuatan, sehingga semuanya dikendalikan oleh pihak lain. (*)


Share