GORONTALO- Meskipun hanya seorang diri menjadi wakil rakyat dari Provinsi Gorontalo yang duduk di Komisi VIII DPR RI, dan merupakan wajah baru di Senayan, nyatanya Idah Syahidah Rusli Habibie tak ciut nyali.
Mengemban amanah masyarakat Gorontalo sejak terpilih pada Pemilihan Legislatif 2019, Idah Syahidah langsung tancap gas. Dengan cepat, Srikandi Partai Golkar itu beradaptasi menghadapi situasi yang baru sebagai Anggota DPR RI.
Membangun relasi dengan sejumlah mitra kerja Komisi VIII, serta memperjuangkan dan menyuarakan apa yang menjadi kebutuhan masyarakat di Daerah Pemilihannya (Dapil), Provinsi Gorontalo.
Memikul beban besar sebagai satu-satunya perempuan yang mewakili Provinsi Gorontalo di DPR RI, dimana tak sedikit orang juga meragukan kemampuan dirinya sebagai "orang baru" di Parlemen, nyatanya tak mengendorkan semangat Idah Syahidah.
Program demi program pun berhasil diterbangkannya dari ibu kota, untuk menjawab kebutuhan masyarakat Gorontalo. Mulai dari bantuan sosial, bantuan BPKH, bantuan keagamaan, perlindungan perempuan dan anak, bantuan penanganan bencana, bantuan fasilitas untuk madrasah, semuanya berhasil dibawa Idah Syahidah ke Gorontalo lewat kepiawaiannya melakukan "lobi-lobi" di Kementerian terkait.
Menariknya, dari sekian banyak program dari Pemerintah Pusat melalui Kementerian yang berhasil didatangkan Idah Syahidah ke Gorontalo, tidak semua Anggota DPR RI yang duduk di Komisi VIII bisa mendapatkannya.
Hal ini tentu membuktikan kemampuan Idah Syahidah yang baru 4 tahun menjadi anggota legislatif, dan berada di antara 50 Anggota Komisi VIII lainnya, namun mampu menunjukkan "taring" sebagai penyambung lidah masyarakat Gorontalo, dalam menyuarakan apa yang menjadi kebutuhan konstituennya.
"Semuanya tentu butuh perjuangan dan harus dikawal terus. Sehingga itu saya pun berharap agar program-program ini dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat. Karena tidak semua yang di Komisi VIII itu bisa mendapatkan program-program ini," ungkap Idah.
Terbaru, Idah Syahidah berhasil mendatangkan bantuan penanganan bencana kekeringan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), yakni berupa ribuan bantuan sembako serta bantuan tandon air, mesin alkon, hingga bantuan perlengkapan safety.
Dirinya juga mendatangkan bantuan Asistensi Rehabilitasi Sosial (Atensi) dari Kementerian Sosial melalui Sentra Tumou Tou Manado, yang diserahkannya langsung kepada masyarakat penerima di IPWL Ummu Syahidah, Kota Gorontalo, Rabu (18/10/2023).
Sampai dengan saat ini, Idah Syahidah pun masih terus menyerap aspirasi masyarakat Gorontalo bahkan hingga ke pelosok daerah melalui agenda reses maupun kunjungan dapil.
"Semua apa yang menjadi kebutuhan masyarakat akan saya perjuangkan melalui kapasitas saya sebagai Anggota Komisi VIII DPR RI. Semoga apa yang diharapkan masyarakat bisa terwujud. Dan Insya Allah program-program Pemerintah Pusat untuk Gorontalo kedepan bisa lebih meningkat lagi," pungkasnya. (ayi)