Go-Pena Baner

Wednesday, 08 October, 2025

Kerja Sama Pertanian Internasional: Prefektur Ehime Jepang Kunjungi Lahan Jeruk dan Sawah di Gorontalo

Responsive image
Tim Prefektur Ehime, Jepang mengunjungi Provinsi Gorontalo.

Gorontalo — Komitmen Pemerintah Provinsi Gorontalo dalam membangun pertanian berkelanjutan dan berdaya saing internasional kembali diperkuat melalui kunjungan kerja dari Tim Prefektur Ehime, Jepang. Kunjungan ini berlangsung selama 4 (empat) hari, dari Selasa hingga Jumat, 17–20 Juni 2025, dan mencakup berbagai kegiatan lapangan, diskusi langsung dengan petani, serta seminar yang membahas strategi pengendalian hama dan pengelolaan tanaman pangan.

Kegiatan diawali pada Selasa, 17 Juni 2025, dengan kunjungan ke Desa Wonosari, Kabupaten Boalemo, salah satu sentra pengembangan buah jeruk di Gorontalo. Di lokasi ini, Tim Ehime Prefektur bersama Bapppeda, dan Dinas Pertanian Provinsi Gorontalo menyelenggarakan workshop lapangan bersama para petani jeruk.

Dalam workshop tersebut, para petani dan tamu dari Jepang mendiskusikan sejumlah hal teknis, antara lain perkembangan varietas jeruk lokal, tantangan iklim, serta pengelolaan budidaya berbasis kearifan lokal. Tim Ehime Prefektur juga mempelajari bagaimana data curah hujan digunakan oleh petani Gorontalo untuk menentukan masa tanam dan pengendalian penyakit yang kerap menyerang saat musim hujan.

Tim Ehime Prefektur tampak antusias saat meninjau langsung lahan pertanian jeruk, memeriksa kondisi buah, dan berdiskusi mengenai metode pemangkasan, pemupukan, dan pengairan. Mereka juga tertarik pada pendekatan agroekologi yang mulai diterapkan beberapa petani lokal, termasuk penggunaan pupuk organik dan perangkap hama alami.

Pada Rabu, 18 Juni 2025, rombongan bergeser ke Kota Gorontalo untuk mengunjungi area sawah di salah satu kelurahan yang menjadi bagian dari program penguatan ketahanan pangan kota.

Di lokasi ini, Tim disambut oleh kelompok tani dan penyuluh lapangan yang menjelaskan proses tanam hingga panen padi, termasuk teknik pengairan, penjadwalan tanam, serta upaya pengendalian hama seperti wereng dan penggerek batang.

Tim dari Prefektur Ehime turun langsung ke lahan sawah dan melakukan pengamatan lapangan terhadap kondisi tanaman padi. Mereka secara seksama mengidentifikasi jenis-jenis hama yang menyerang tanaman, sekaligus memberikan penjelasan langsung kepada petani mengenai karakteristik dan dampak dari hama tersebut terhadap produktivitas padi. Selain itu, tim juga memberikan masukan teknis di lokasi, dengan menunjukkan perbedaan antara tanaman padi yang tumbuh sehat dan padi yang menunjukkan gejala kerusakan atau gangguan pertumbuhan. Observasi ini menjadi kesempatan berharga bagi petani lokal untuk mendapatkan pengetahuan praktis dari pengalaman lapangan tim Ehime.

Kamis, 19 Juni 2025, rangkaian kunjungan dilanjutkan dengan seminar bersama di Kantor Bapppeda Provinsi Gorontalo. Seminar ini mengangkat tema “Pengendalian Hama dan Penyakit”, serta membahas waktu yang tepat untuk melakukan intervensi terhadap serangan hama.

Dalam paparannya, Akimi Uenaka perwakilan dari Tim Ehime menekankan pentingnya memahami siklus hidup hama, perubahan cuaca, serta kondisi tanah sebelum memutuskan untuk melakukan pengendalian. Mereka juga menjelaskan bahwa pengendalian yang dilakukan terlalu dini atau terlambat dapat berdampak buruk pada produktivitas dan menimbulkan kerugian ekonomi yang signifikan.

Diskusi berlangsung aktif, dengan peserta seminar dari berbagai kalangan — mulai dari petani, penyuluh pertanian, peneliti, serta stakeholders terkait — yang saling bertukar pengalaman dan strategi.

Sebagai penutup kunjungan, pada Jumat, 20 Juni 2025, Tim Ehime mengadakan sesi pemaparan hasil evaluasi dari seluruh titik yang telah mereka kunjungi. Dalam sesi tersebut, mereka menyampaikan tiga rekomendasi kunci yang bisa menjadi panduan bagi petani Gorontalo dalam melakukan pengendalian hama secara efektif dan berkelanjutan:

Amati kondisi lahan dan tanaman setiap hari. Pengamatan rutin akan membantu petani mengenali gejala awal serangan hama sebelum dampaknya meluas.

Lakukan pengendalian sebelum hama menyebar, dengan cara cepat tanggap terhadap tanda-tanda serangan, baik secara manual, biologis, maupun kimiawi.

Gunakan pestisida secara bijak dan lakukan rotasi, untuk menghindari resistensi hama serta menjaga keseimbangan ekosistem lahan.

Tim Ehime juga menyampaikan apresiasi atas keterbukaan petani dan pemerintah daerah dalam berbagi pengetahuan. Mereka berharap kerja sama ini dapat terus ditingkatkan ke depannya, termasuk melalui riset bersama, pelatihan lanjutan, atau pertukaran tenaga ahli.

Kepala Bapppeda Provinsi Gorontalo, Dr. Wahyudin A. Katilli, S.STP, MT, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kunjungan Tim Prefektur Ehime merupakan bagian dari upaya strategis Pemerintah Provinsi Gorontalo untuk memperkuat sistem pertanian yang adaptif, modern, dan berdaya saing. “Kami menyambut baik semua masukan dari Tim Prefektur Ehime. Rekomendasi yang diberikan akan segera kami tindak lanjuti dalam program pembinaan dan pendampingan petani ke depan,” ujarnya.

Ia menambahkan, kerja sama ini sangat relevan dengan program unggulan yang di gaungkan oleh Gubernur Gorontalo Dr. Gusnar Ismail di sektor pertanian, yang difokuskan pada peningkatan produksi, produktivitas, serta kesejahteraan petani melalui penerapan teknologi tepat guna dan penguatan kapasitas petani. Kolaborasi dengan pihak internasional seperti Ehime menjadi langkah nyata dalam mewujudkan pertanian yang tangguh dan berkelanjutan di Gorontalo. (*)


Share