Penulis:
Mimy Astuty Pulukadang, S.Pd., M.Sn
Dosen Jurusan Pendidikan Sendratasik Fakultas Sastra Budaya Universitas Negeri Gorontalo
Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan adalah perguruan tinggi negeri atau swasta yang ditunjuk pemerintah untuk menyelenggarakan Program Sarjana Pendidikan dan Pendidikan Profesi Guru guna memenuhi kebutuhan pendidik yang berkompeten di bidang Pendidikan Indonesia. Lembaga inidiawasi oleh Kementerian Riset dan Pendidikan Tinggi untuk dijadikan tempat menempuh pendidikan bagi calon tenaga pendidik dan tenaga kependidikan. 5 (lima) Tujuan dibentuknya LPTK dalam meningkatkan keahlian, kompetensi, skill/keterampilan bagi guru yaitu (1). Membentuk guru yang berkualitas di bidang studinya masing-masing sesuai dengan kebutuhan zaman, baik guru SD, SMP, maupun SMA, (2). Membentuk tenaga kependidikan non-guru yang agar memiliki kinerja mumpuni untuk menunjang system pendidikan, contohnya tenaga administrasi, laboran, dan sebagainya, (3). Mengembangkan profesionalitas guru yang meliputi ilmu, teknologi, dan seni kependidikan, (4). Mengabdi pada masyarakat tentang hal-hal terkait kependidikan, dan (5). Memperbaiki dan mengembangkan pengelolaan pendidikan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, metodologi, dan seni kependidikan. Pendidikan pada hakikatnya diselenggarakan untuk tujuan yang sangat mulia dalam membentuk kepribadian atau karakter suatu bangsa sebagai wahana memposisikan secara seimbang antara diri pribadi, masyarakatnya dan Tuhan YME.
Banyak persoalan dalam Pendidikan khususnya dalam Pendidikan seni, di sebuah Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan haruslah diarahkan pada pemanfaatan standar, penyediaan fasilitas seni yang memadai dan bantuan agar mahasiswa lebih berpeluang berhasil dalam mencerna dan mengembangkan kreativitasseninya serta dapat memberikan pelayanan dan pembinaan terhadap lingkungan Pendidikan seni baik dalam skala kecil maupun besar sebagai calon guru seni budaya yang berkompeten dibidangnya.
Pendidikan seni merupakan sebuah proses dalam pembentukan sikap dan kepribadian yang mempunyai fungsi-fungsi jiwa yang meliputi fantasi, sensitivitas, kreativitas dan ekspresi.
Tujuan dan Fungsi Pendidikan Seniantara lain adalah mengintegrasikan pengetahuan dan keterampilan kesenian dengan disiplin ilmu lain yang serumpun atau tidak serumpun melalui berbagai pendekatan keterpaduan yang sesuai karakter keilmuannya serta dapat mengembangkan kemampuan untuk berapresiasi seni. Dalam mempersiapkan calon guru seni budaya yang professional maka terdapat beberapa hal penting dalam proses yang dilakukan di LPTK. LPTK menekankan bagi calon-calon guru seni budaya pada mata kuliah yang terkait dengan:1. Ilmu-ilmu kependidikan (seperti Perkembangan Peserta Didik, Pendidikan Psikologi, Strategi Pembelajaran senibudaya, Pengantar Pendidikan, Evaluasi Pembelajaran seni budaya), 2. Mata kuliah yang meliputi seni drama, tari dan musik,3. Beberapa mata kuliah tambahan seperti menggambar dan mendesain sebagai mata kuliah pilihan.
Catatan penting lain dari studi ini adalah adalah jika dalam proses belajar mengajar di LPTK metodenya selalu lecturing, maka setelah menjadi alumni dan menjadi guru seni budaya khususnya, metode maupun cara mengajar mereka akan sama yaitu lecturing. Artinya metode belajar mengajar siswa aktif, kreatif dan menyenangkan yang diharapkan dilakukan oleh para guru harus dibangun sejak para guru masih dibangku kuliah. Karena dalam mendidik siswa tidak hanya transfer ilmu pengetahuan dari guru mereka, tetapi juga pembentukan karakter dan rangsangan terhadap kreativitas berpikir (Furqon, 2015).Visi sebuah perguruan tinggi dikhususkan pada berlangsungnya misi pengajaran, penelitian dan pengabdian terhadap masyarakat yang dalam konteks Perguruan Tinggi dikenal dengan Tridarma PT. Visi yang dikembangkan berdasarkan keyakinan bahwa dosen yang mengajar sesuai dengan bidang keilmuannya dengan senang hati, dedikasi pada mahasiswanya, komitmen akan memberikan inspirasi terhadap mahasiswanya, menggugah minat intelektualnya, dan membuat mahasiswa lebih kreatif serta inovatif.
Daftar Rujukan
Anwar. 2004. Pendidikan KecakapanHidup. Jakarta.
Atkinson, dkk. Introduction to Psychology, 11 th.ed. (Australia: Prentice Hall: 1995)
Djojonegoro, W. 1995. Lima Puluh Tahun Perkembangan Pendidkan Indonesia. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. GBHN 1999-2004. TAP MPR No. IV/MPR/1999
Hamid, Fuad Abdul. 2005. Pendidikan Seni di Lembaga Pendidikan TenagaKependidikan (LPTK). Jurnal Seni. Sekolah Tinggi Seni Indonesia Surakarta, cetakan pertama, maret 2005.
Iskandar , Popo. 1999. ‘Apresiasi Seni dan Dunia Pendidikan Kita’, Dalam mimbar Pendidikan Bahasa dan Seni. No XXVI
Sudjana, Nana.1990. Penilaian Hasil proses belajar mengajar. Bandung, PT. Remaja Rosdakarya.