Go-Pena Baner

Thursday, 21 November, 2024

Gelar Pelatihan Kolaborasi, DWP UNG Tetap Jaga Eksistensi Karawo Ikat

Responsive image
Pengurus DWP UNG yang belajar teknik sulam jepang dan karawo, Senin (20/3/2023) (F: syahrin ayahu)

UNG - (Go-pena.Id) - Dharma Wanita Persatuan (DWP) Universitas Negeri Gorontalo (UNG) tetap menjaga eksistensi karawo yang dapat dilihat dari pelatihan kolaborasi bersama SRIREP, proyek pengurangan polusi lingkungan melalui inovasi daerah berkelanjutan, di bawah Research Institute for Humanity and Nature (RIHN), dan Asosiasi Sulam Totsuka Jepang, yang mana kegiatan ini memfokuskan pada karawo itu sendiri yang merupakan salah satu ciri khas Gorontalo yang dikolaborasikan dengan sulam Jepang.
Dalam kegiatan  tersebut, beberapa wanita turut hadir untuk belajar teknik menyulam Jepang yang materinya difokuskan pada hari pertama.
Sementara itu, teknik sulam Jepang yang telah dipelajari oleh peserta, berhasil melahirkan produk kolaborasi  original milik mereka dengan mengkombinasikan karawo dengan teknik sulam Jepang yang diajarkan oleh Shimaoka Junkao, pengajar sulam senior di Jepang dibawah naungan Asosiasi Sulam Totsuka Jepang.
Dengan demikian, kegiatan kolaborasi teknik sulam jepang dan karawo yang digelar DWP UNG  
selama 2 hari itu (19-20 Maret) menjadi kegiatan yang sangat bermanfaat bagi para peserta yang hadir maupun UNG itu sendiri. 
Ketua DWP UNG, Dr. dr. Cecy Rahma Karim, Sp.GK menyampaikan bahwa DWP UNG terus berkomitmen dalam melestarikan Karawo sebagai pakaian khas daerah Gorontalo, sehingga itu para pengrajin dan anggota DWP terus belajar dalam melestarikan Karawo Ikat. "
sebagai dokter, ingin saya menyampaikan bahwa ketika menyulam maka akan memberi pengaruh positif kepada otak kita, sehingga bisa mencegah kepikunan dini. Kegiatan Ini juga sebagai bentuk implementasi kerjasama yang dilakukan antara UNG dengan SRIREP Jepang. Dan kami akan terus berkomitmen dalam mengembangkan Karawo Ikat," pungkasnya. (Syahrin)


Share