Go-Pena Baner
IKLAN
IKLAN

Saturday, 07 June, 2025

Di Bawah Kepemimpinan Gusnar Ismail, Gorontalo Siap Jadi Sentra Jagung Nasional

Responsive image
Peletakan batu pertama pembangunan gudang penyimpanan jagung kapasitas 1.000 ton di Desa Bongohulawa, Kecamatan Limboto, Kabupaten Gorontalo, oleh Gubernur Gusnar Ismail, Kamis (5/6/2025). (Foto : Mila)

PEMPROV - Dalam upaya mendukung program Swasembada Pangan Nasional 2025, pemerintah membangun gudang penyimpanan jagung di 18 lokasi pada 12 provinsi. Salah satunya berlokasi di Desa Bongohulawa, Kecamatan Limboto, Kabupaten Gorontalo, dengan kapasitas tampung 1.000 ton.
Pembangunan gudang ini ditandai dengan peletakan batu pertama (groundbreaking) secara serentak pada Kamis (5/6/2025), bertepatan dengan pelaksanaan Panen Raya Jagung Serentak Kuartal II yang dipusatkan secara nasional di Bengkayang, Kalimantan Barat. Acara tersebut turut dihadiri langsung oleh Presiden RI Prabowo Subianto.
Di Gorontalo, prosesi peletakan batu pertama dilakukan oleh Gubernur Gusnar Ismail bersama Kapolda Gorontalo Eko Wahyu Prasetyo, Bupati Sofian Puhi, dan Ketua DPRD Idrus M. Thomas Mopili.
Kapolda Gorontalo dalam keterangannya menyampaikan bahwa pembangunan gudang ditargetkan rampung dalam waktu tiga bulan dengan dukungan dari Mabes Polri. Gudang ini akan menjadi fasilitas penyimpanan strategis bagi petani jagung di wilayah Gorontalo, khususnya dalam menjaga kualitas hasil panen dan stabilitas harga.
Sementara itu, dalam sambutannya, Presiden Prabowo Subianto menyampaikan keyakinannya bahwa Indonesia bukan hanya akan mampu mencapai swasembada pangan, tetapi juga akan menjadi lumbung pangan dunia.
“Saya berkeyakinan Indonesia tidak hanya swasembada pangan. Indonesia akan menjadi lumbung pangan dunia. Kita nanti akan bantu negara-negara yang susah, bukan karena mau sombong, tetapi karena kita ingin Indonesia dipandang terhormat,” ujar Presiden Prabowo.
Ia juga mengapresiasi peningkatan produktivitas jagung yang signifikan. Data yang diterimanya menunjukkan bahwa pada kuartal pertama 2025, produksi jagung nasional mencapai hampir 9 juta ton, meningkat hampir 50 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.
Presiden juga menyambut baik ekspor perdana jagung ke negara tetangga, yang menurutnya menjadi momentum penting untuk memperkuat ketahanan dan kemandirian pangan Indonesia.
Ke depan, pemerintah berencana memperluas jaringan koperasi desa hingga 80.000 unit di seluruh Indonesia sebagai penguat ekosistem pertanian nasional, termasuk dalam sektor jagung.(*) 


Share