Gorontalo – Gubernur Gorontalo Gusnar Ismail menerima audiensi Executive General Manager (EGM) Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Fanda Crismianto, di Rumah Jabatan Gubernur, Kamis (25/9/2025). Pertemuan tersebut membahas ketersediaan kuota bahan bakar minyak (BBM) untuk Provinsi Gorontalo.
Gubernur Gusnar menegaskan pentingnya jaminan ketersediaan kuota BBM agar aktivitas masyarakat tidak terganggu.
“Menyangkut kuota BBM untuk Provinsi Gorontalo, harapan kami tentu kuotanya harus terjamin, jangan sampai kosong, agar supaya masyarakat tidak terganggu aktifitasnya dalam rangka dia memanfaatkan bahan bakar minyak,” kata Gusnar.
Sementara itu, EGM Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Fanda Crismianto, menjelaskan bahwa kuota BBM ditetapkan pemerintah melalui Badan Pengatur Hilir Migas (BPH Migas). Kuota ditentukan tahunan, namun evaluasi dilakukan setiap tiga bulan untuk menyesuaikan dengan kondisi dan dinamika di lapangan.
“Jadi memang kuota itu sudah ditentukan oleh pemerintah melalui Badan Pengatur Hilir Migas. Memang kuota itu ditentukan dalam satu tahun, namun demikian setiap tiga bulan dilakukan evaluasi oleh BPH Migas untuk melihat kondisi dan dinamika di lapangan, sehingga sangat memungkinkan dilakukan penambahan itu dan itu terus dimonitor oleh BPH Migas. Jadi masyarakat tidak perlu khawatir,” jelas Fanda.
Ia menambahkan, hal utama yang harus dipastikan bersama adalah penyaluran BBM subsidi tepat sasaran. Pertamina bersama pemerintah daerah berkomitmen melakukan pengawasan agar distribusi tidak disalahgunakan, terutama untuk sektor industri.
“Kalau memang ada potensi penyelewengan itu akan kami tindak secara tegas. Dari Pemda ada kewenangan terkait izin, dari kami Pertamina ada kewenangan untuk pembinaan. Kami tidak segan-segan memberikan pembinaan jika terbukti di lembaga penyaluran itu menyalurkan yang tidak sesuai ketentuan,” tegasnya. (Ayi)