GORONTALO - Dalam rangka Hari Antikorupsi Sedunia, Kejaksaan Tinggi (Kejati) Gorontalo menyampaikan capaian kinerja penanganan kasus korupsi dari Januari sampai November 2025 di Aula Kantor Kejaksaan Tinggi Gorontalo, Selasa (09/12/2025).
Wakil Kepala Kejaksaan Tinggi Gorontalo, Umaryadi, S.H., M.H., menjelaskan bahwa penanganan kasus korupsi di wilayah Gorontalo dilakukan oleh Kejati dan enam kejaksaan negeri yang ada di kabupaten dan kota.
"Penanganan perkara tindak pidana korupsi sewilayah Gorontalo terdiri dari Kejari Kota, Kabupaten Gorontalo, Boalemo, Pohuwato, dan Gorontalo Utara bahwa penanganan tindak pidana khusus sebanyak 39 perkara untuk tahap penyelidikan," jelasnya.
Selain itu, ada 25 kasus yang sudah naik ke tahap penyidikan. Hal ini menunjukkan bahwa kejaksaan terus menindaklanjuti laporan dan temuan dugaan korupsi di berbagai daerah.
Dari penanganan perkara tersebut, Kejati Gorontalo juga berhasil menyelamatkan uang negara sebesar Rp882.606.000. Jumlah ini berasal dari berbagai proses penyidikan yang dilakukan.
Lebih lanjut, Umaryadi menambahkan bahwa sepanjang 2025 tidak ada kendala besar dalam penanganan kasus. Kendala kecil yang muncul masih bisa ditangani oleh penyidik dan tidak mengganggu jalannya proses hukum.
Ia juga menegaskan bahwa kejaksaan selalu bekerja mengikuti aturan dan SOP yang sudah ditetapkan oleh pimpinan pusat. Hal ini dilakukan agar penanganan kasus tetap berjalan sesuai prosedur.
Di akhir penyampaiannya, Umaryadi menegaskan komitmen Kejaksaan Republik Indonesia untuk terus memberantas korupsi dalam bentuk apa pun.
"Kejaksaan terus konsisten dalam penanganan tindak pidana korupsi dan ini sudah menjadi priorutas program pimpinan kita unyuk mendukung program-program pemerintah," tutupnya. (Ren)
