Gorontalo - Dalam mendukung upaya Pemerintah Kota Gorontalo membangun sistem pengelolaan persampahan yang lebih partisipasit, terpadu dan berdampak nyata, SDGs Center UNG bersama Bappeda Kota Gorontalo, Sekretariat SDGs Provinsi Gorontalo yang berada di bawah koordinasi Bappeda Provinsi Gorontalo, Dinas Lingkungan Hidup Kota Gorontalo, serta mitra pembangunan internasional GIZ melakukan survey kondisi pengelolaan persampahan khususnya di TPS3R Kota Gorontalo.
Kolaborasi ini merupakan bagian dari inisiatif bersama dalam mengembangkan model Multi-Stakeholder Partnership (MSP) untuk pengelolaan persampahan, yang melibatkan sinergi lintas sektor antara pemerintah, akademisi, masyarakat, dan mitra internasional. Pendekatan ini bertujuan untuk membangun tata kelola persampahan yang partisipatif, berbasis data, dan sesuai dengan karakteristik lokal.
Sebagai tindak lanjut dari rangkaian pembahasan teknis antar mitra, pada 9 Juli 2025 telah dilaksanakan survei pemetaan langsung di dua lokasi Tempat Pengolahan Sampah khsusnya TPS3R seperti di Kelurahan Moodu dan Kelurahan Donggala. Kegiatan ini bertujuan untuk mengidentifikasi secara mendalam berbagai kendala operasional yang dihadapi pengelola TPS3R serta menggali potensi perbaikan sistem yang ada.
Survei ini turut dihadiri oleh Camat Kota Timur dan Hulontalangi, serta aparat pemerintah kelurahan, yang berperan aktif dalam proses dialog dan observasi lapangan. Hasil pemetaan ini akan digunakan dalam dalam penyusunan value chain dan logical framework program untuk memastikan intervensi yang dirancang mampu menjawab akar persoalan dan desain model pengelolaan persampahan secara terpadu berbasis multi stakeholder partnership. Salah satu aspek penting yang menjadi perhatian adalah perlunya pengaturan peran pemulung dalam sistem pengelolaan sampah agar dapat lebih terintegrasi dan mendukung keberlangsungan rantai pengumpulan dan pemilahan sampah secara terorganisasi dan memberikan ruang pemberdayaan buat kelompok ini.
“Pembangunan model pengelolaan persampahan tidak hanya bertumpu pada aspek teknis, tetapi juga perlu memperhatikan sistem sosial dan kelembagaan yang mendasarinya. Dukungan penuh dari Pemerintah Kota Gorontalo melalui Bappeda Kota Gorontalo, DLH Kota Gorontalo serta Sekretariat SDGs Provinsi di bawah Bappeda Provinsi, Tim SDGs Center UNG menjadi landasan kuat untuk merancang pendekatan yang tepat dan berdampak,” ujar Dr. Raghel Yunginger sebagai Kepala Pusat SDGs Center UNG.
Kegiatan ini juga merupakan bagian dari kontribusi nyata terhadap pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya Goal 11 (kota dan permukiman berkelanjutan) dan Goal 17 (kemitraan untuk mencapai tujuan), yang memperkuat posisi Kota Gorontalo sebagai pelopor inisiatif kolaboratif dalam pengelolaan lingkungan. (*)