JAKARTA- Anggota DPR RI Komisi VIII, Idah Syahidah Rusli Habibie, mendesak percepatan realisasi bantuan PENA (Pahlawan Ekonomi Nasional) untuk keluarga penerima manfaat (KPM) di Provinsi Gorontalo.
Hal ini disampaikan Idah Syahidah saat rapat Komisi VIII DPR RI bersama Menteri Sosial RI, Tri Rismaharini, Selasa (07/11/2023). "Terkait dengan bantuan PENA untuk Gorontalo itu 125 KPM (Keluarga Penerima Manfaat) yang diajukan di Gorontalo. Tapi hingga saat ini baru 27 KPM yang menerima," ungkap Idah.
Srikandi Partai Golkar itu juga berharap agar bantuan PENA ke Gorontalo dipercepat realisasinya. "Insya Allah tanggal 9 November ada penerimaan 24 KPM di wilayah Kabupaten Gorontalo Utara. Mohon kiranya segera direalisasikan sebagian bantuan PENA tersebut karena kami menilai proses pencairannya begitu sangat lambat,"
Selain itu, Idah juga mempertanyakan bantuan dari Kementerian Sosial ke Gorontalo melalui Sentra Tumou Tou, dimana ada bantuan yang tidak sesuai dengan apa yang diajukan sebelumnya.
"Terkait dengan bantuan saya di Gorontalo yang disalurkan melalui Sentra Tumou Tou, dimana sejak awal pengajuan dibutuhkan bantuan mesin jahit. Kemudian setelah diasesmen, asesmennya juga tetap mesin jahit. Namun saat pencairan bantuan, yang diberikan adalah atensi kebutuhan dasar, yaitu sembako. Info yang kami dapat bahwa adanya keterbatasan dana untuk sentra tersebut. Hal ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya," beber Idah
Lebih lanjut dirinya juga memberikan masukan terkait dengan penyaluran bantuan tambahan sembako selama dua bulan agar melibatkan Anggota Komisi VIII DPR RI untuk memonitoring penyalurannya. (ayi)