GORONTALO – Peran perempuan dalam memimpin perguruan tinggi swasta (PTS) di Provinsi Gorontalo mendapat sorotan akademik lewat disertasi doktoral Tety Thalib, Wakil Rektor II Universitas Bina Taruna Gorontalo. Disertasi bertajuk “Kepemimpinan Perempuan dalam Tata Kelola Perguruan Tinggi Swasta di Provinsi Gorontalo” ini dipresentasikan dalam Sidang Terbuka Promosi Doktor Program Pascasarjana Universitas Negeri Gorontalo (UNG), tahun 2025.
Sidang terbuka tersebut dipimpin oleh Dr. Hidayat Koniyo, Wakil Rektor II UNG, yang bertindak mewakili Ketua Sidang sekaligus Rektor UNG, Prof. Dr. Ir. Eduart Wolok, ST, MT.
Penelitian Tety menyoroti kepemimpinan perempuan di lima PTS Gorontalo yang saat ini dipimpin oleh perempuan, yakni Universitas Bina Mandiri Gorontalo, Universitas Bina Taruna Gorontalo, STIKES Bakti Nusantara Gorontalo, Universitas Ichsan Gorontalo Utara, dan Politeknik Gorontalo.
Dalam paparannya, Tety mengungkapkan bahwa pemimpin perempuan berhasil memadukan dua gaya kepemimpinan sekaligus: gaya maskulin yang tegas dan efisien, serta gaya feminim yang kolaboratif, empatik, dan komunikatif. Kombinasi ini menciptakan tata kelola yang lebih inklusif, partisipatif, dan manusiawi.
“Keberhasilan tata kelola sangat ditentukan oleh kemampuan pemimpin untuk mengadopsi pendekatan yang kontekstual dan seimbang,” tegas Tety dalam forum promosi tersebut.
Disertasi Tety Thalib dibimbing langsung oleh Prof. Dr. Asna Aneta, M.Si sebagai Promotor, Prof. Dr. Zulaecha Ngiu, M.Pd sebagai Co-Promotor I, serta Dr. Juriko Abdussamad, M.Si sebagai Co-Promotor II.
Sementara itu, deretan penguji yang menguji secara ketat disertasi tersebut terdiri dari:
Prof. Dr. Ir. Mahludin H. Baruwadi, MP (Sekretaris Sidang dan Direktur Pascasarjana UNG), Prof. Dr. Ir. Hasim, M.Si, CIQaR (Penguji Internal I), Dr. Udin Hamim, S.Pd, M.Si (Penguji Internal II), Dr. Lely Indah Mindarti, M.Si dari Universitas Brawijaya (Penguji Eksternal), serta Dr. Yanti Aneta, S.Pd, M.Si, Koordinator Program Doktor Administrasi Publik Pascasarjana UNG, yang juga bertindak sebagai salah satu penguji.
Ketua Program Doktoral Administrasi Publik, Dr. Yanti Aneta menegaskan bahwa kehadiran kepemimpinan perempuan di ruang-ruang strategis dunia akademik merupakan terobosan penting untuk membangun tata kelola pendidikan yang lebih adil dan berkelanjutan. Ia juga menyebut disertasi Tety sebagai karya akademik yang kaya data dan mampu memberikan rekomendasi konkret bagi penguatan kelembagaan kampus swasta.
Tety merekomendasikan agar penguatan kapasitas kepemimpinan perempuan terus didorong melalui pelatihan berbasis nilai-nilai empati dan kolaborasi, serta penciptaan sistem tata kelola yang lebih inklusif dan holistik.
Dengan gelar doktor yang diraihnya, Tety Thalib menegaskan eksistensinya sebagai akademisi perempuan yang tidak hanya aktif di struktural kampus, tetapi juga menyumbangkan gagasan penting dalam upaya transformasi manajemen pendidikan tinggi di Provinsi Gorontalo. (Wan)