Go-Pena Baner

Thursday, 24 July, 2025

Rachmat Gobel Tindaklanjuti Pengembangan Argowisata Kacang Tilihua Gorontalo

Responsive image
Anggota DPR RI Rachmat Gobel bersama Bupati Sofyan Puhi bertemu dengan Pengembang Agrowisata Kacang

GORONTALO - Anggota DPR RI Fraksi NasDem Rachmat Gobel, melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Gorontalo 23/7/2025, dalam rangka membahas rencana pemberdayaan dan pengembangan potensi lokal di Desa Tilihua, Kecamatan Limboto. 

Salah satu fokus utama dalam pertemuan tersebut adalah pengembangan kacang tanah Tilihua sebagai komoditas unggulan daerah berbasis agrowisata.

Dalam kesempatan tersebut, Rachmat Gobel menekankan pentingnya membangun ekonomi dari desa dengan mengangkat potensi khas yang dimiliki oleh masing-masing wilayah. Ia menilai, Desa Tilihua memiliki keunikan yang bisa dikembangkan lebih jauh, terutama dalam hal budidaya kacang tanah yang telah lama menjadi bagian dari sejarah pertanian di desa tersebut.

“Kita ingin potensi yang ada di desa ini diangkat dan dikembangkan. Desa Tilihua ini punya kekayaan yang tidak dimiliki desa lain, salah satunya adalah kacang tanah yang punya cita rasa khas. Kita dorong agar desa ini bisa menjadi desa wisata berbasis pertanian atau agrowisata. Ekonomi desa harus tumbuh dari kekuatan lokal yang dimiliki,” ujar Rachmat Gobel.

Sementara itu, Prof. Dr. Ikbal Buhua, yang juga ditunjuk sebagai penanggung jawab pengembangan agrowisata di Desa Tilihua. Ia menyampaikan bahwa Desa Tilihua memiliki sejarah panjang sebagai sentra kacang tanah sejak era 1970-an. Budidaya kacang tanah di desa ini masih dilakukan secara tradisional oleh para petani setempat.

“Pak Rachmat Gobel bersama Bupati Gorontalo ingin menyentuh sektor ini secara lebih modern, menjadikannya sebagai agrowisata yang bisa meningkatkan nilai tambah bagi masyarakat. Ini bukan hanya soal pertanian, tapi bagaimana potensi lokal bisa mendatangkan wisatawan dan memberi dampak ekonomi langsung bagi desa,” jelas Prof. Ikbal.

Ia menambahkan, program agrowisata ini akan mencakup penyediaan benih unggul, pupuk organik, pendampingan budidaya, hingga pasca-panen dan pemasaran. Agrowisata ini juga diharapkan menjadi bagian dari transformasi desa-desa di Kabupaten Gorontalo menjadi sentra produksi sekaligus destinasi wisata pertanian.

“Kenapa kita sebut agrowisata? Karena kita ingin menggabungkan sektor pertanian dan pariwisata. Hasil pertanian tidak hanya dijual sebagai produk mentah, tetapi juga bisa dikemas sebagai daya tarik bagi pengunjung. Dengan begitu, desa tidak hanya bergantung pada hasil panen, tapi juga bisa mendapatkan pemasukan dari kunjungan wisatawan,” tambahnya.

Program ini rencananya akan mulai dijalankan secara resmi pada bulan Agustus 2025, bertepatan setelah peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Kick-off agrowisata kacang Tilihua dijadwalkan berlangsung antara tanggal 20 hingga 23 Agustus, dengan Rachmat Gobel dijadwalkan kembali hadir untuk melakukan penanaman simbolis.

“Momentum ini juga akan menjadi bagian dari persiapan Gorontalo sebagai tuan rumah Pekan Nasional (PENAS) Petani Nelayan. Kita ingin tamu dari seluruh Indonesia tahu bahwa Kabupaten Gorontalo punya kekuatan lokal, salah satunya adalah kacang Tilihua,” tutup Prof. Ikbal.

Pengembangan agrowisata kacang tanah ini juga akan menjadi model yang bisa direplikasi ke desa-desa lain di Kabupaten Gorontalo, termasuk pengembangan pisang dan program peremajaan kelapa. Dengan kolaborasi antara pemerintah daerah, petani, dan kalangan akademisi, diharapkan ekonomi desa di Gorontalo bisa bertumbuh secara berkelanjutan dari potensi unggulan yang dimiliki masing-masing wilayah. (Redaksi)


Share