Gorontalo – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT RI) melalui Subdit Pemberdayaan Masyarakat bekerja sama dengan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Gorontalo menggelar kegiatan bertajuk “PITUTUR CINTA: Implementasi Ajaran Agama dalam Bingkai NKRI”. Kegiatan ini diselenggarakan secara daring melalui Zoom Meeting dan dihadiri oleh berbagai tokoh lintas agama, akademisi, jurnalis, serta pelajar dari berbagai latar belakang kepercayaan.
Acara dipimpin oleh Kasubdit Pemberdayaan Masyarakat BNPT RI, Kolonel (Sus) Dr. Harianto, M.Pd, dengan menghadirkan dua narasumber utama yakni DR. Solahiddin dari BNPT Pusat dan DR. Arfan Nusi dari FKPT Gorontalo.
Dalam pemaparannya, para narasumber menekankan pentingnya peran pelajar sebagai agen perdamaian dan penjaga harmoni bangsa. Tema besar kegiatan ini adalah menumbuhkan nilai-nilai cinta kasih, toleransi, dan anti-ekstremisme di kalangan generasi muda, khususnya pelajar lintas agama.
Indonesia Sebagai Rumah Bersama
Diskusi dibuka dengan refleksi bahwa Indonesia adalah rumah besar yang menaungi berbagai perbedaan. Dalam konteks ini, keberagaman tidak dianggap sebagai penghalang, tetapi justru sebagai jembatan untuk membangun pengertian dan persatuan.
Menanam Toleransi Sejak di Sekolah
Salah satu poin penting yang disampaikan adalah pentingnya pendidikan toleransi sejak dini di lingkungan sekolah. Dialog antariman dianggap sebagai sarana yang efektif untuk memperluas empati dan pemahaman lintas keyakinan.
Kolaborasi sebagai Kunci Harmoni
Para peserta juga diajak untuk membangun kolaborasi dalam berbagai bentuk kegiatan seperti proyek sosial, seni, dan diskusi terbuka sebagai upaya nyata menumbuhkan semangat kebersamaan di tengah perbedaan.
Menolak Ekstremisme dan Ujaran Kebencian
Kegiatan ini juga menekankan perlunya pelajar bersikap aktif dalam menolak paham-paham ekstrem dan segala bentuk kekerasan yang mengatasnamakan agama. Kolaborasi lintas agama dipandang sebagai salah satu cara paling efektif untuk mencegah radikalisme di kalangan generasi muda.
Menjadi Duta Perdamaian di Lingkungan Terdekat
Pelajar diharapkan tidak hanya membawa semangat toleransi di sekolah, tetapi juga menyebarkannya ke dalam keluarga, komunitas, bahkan ruang digital. Dengan demikian, mereka bisa menjadi agen perubahan menuju Indonesia yang damai dan inklusif.
Menatap Masa Depan Lewat Aksi Hari Ini
Kegiatan ini ditutup dengan ajakan kepada seluruh peserta untuk terus aktif dalam menjaga kebhinekaan dan menjadikan aksi toleransi sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari.
Pernyataan Ketua FKPT Gorontalo
Ketua FKPT Gorontalo, Dr. Funco Tanipu, MA, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk nyata dari komitmen FKPT dalam memperkuat moderasi beragama di kalangan pelajar dan masyarakat luas.
“Melalui program PITUTUR CINTA ini, kita ingin menanamkan bahwa cinta kasih, toleransi, dan semangat kebangsaan harus dibangun sejak dini, khususnya di kalangan generasi muda. Pelajar harus menjadi pelopor perdamaian, bukan hanya di ruang kelas, tetapi juga di ruang digital dan lingkungan sosialnya,” tegas Dr. Funco.
Acara berlangsung dengan interaktif dan penuh antusias dari para peserta yang terdiri dari unsur pondok pesantren, jurnalis kampus, organisasi keagamaan, hingga konten kreator lokal.(*)