GORUT- Anggota DPR RI Komisi VIII, Idah Syahidah Rusli Habibie kembali melakukan monitoring pelaksanaan pertemuan peningkatan kemampuan keluarga (P2K2) Program Keluarga Harapan (PKH). Kali ini kegiatan tersebut digelar di Kecamatan Tomilito, Kabupaten Gorontalo Utara, Jumat (24/11/2023).
Seperti biasanya pada kegiatan P2K2, Idah Syahidah membagikan asupan makanan tambahan secara gratis kepada anak-anak balita. Selain itu, Idah Syahidah juga membawa "oleh-oleh" berupa minyak goreng kemasan untuk ibu-ibu.
Dalam kesempatan tersebut, Idah Syahidah tak henti-hentinya memberikan motivasi kepada ibu-ibu untuk senantiasa merawat anak-anak mereka dengan baik.
"Kalau ingin anaknya jadi orang hebat didiklah anak sedari sekarang. Beri asupan makanan yang bagus, beri pendidikan yang bagus. Pendidikan bukan hanya pendidikan di sekolah saja. Tetapi pendidikan di dalam rumah tangga," ungkap Idah.
Dikatakannya bahwa salah satu pendidikan yang paling penting diberikan kepada anak-anak saat di rumah yakni pendidikan etika dan budi pekerti.
"Budi pekerti itu misalnya ibu harus melatih anak, kalau mendapatkan bantuan dari orang lain ucapkan terima kasih. Ibu-ibu juga demikian, kalau dibantu oleh anak ucapkan terima kasih ke anaknya. Agar anak ketemu orang itu santun, hormat. Kemudian kalau kita salah ke anak, kita juga tidak perlu malu untuk minta maaf. Berikan contoh yang baik. Ini sangat penting untuk membentuk karakter anak, attitude anak, agar tertanam sejak kecil dan terbawa sampai mereka dewasa nanti," tutur Idah.
Idah juga berpesan agar para orang tua tidak membentak anak. "Jangan suka membentak anak. Kalau marah jangan menyumpah anak yang tidak baik. Kita harus terus mendoakan anak dengan yang baik-baik. Kalau bisa marahnya itu marah dengan doa," harapnya.
Pemerintah saat ini kata Idah sangat serius dalam mewujudkan generasi emas 2045. Dimana salah satu upaya yang harus dilakukan yakni memberikan gizi dan pendidikan yang baik kepada anak-anak.
"Kita jadikan anak-anak ini mempunyai masa depan yang gemilang, masa depan yang cerah. Karena yang memimpin Indonesia di masa depan bukan kita lagi. Yang akan memimpin Indonesia di masa depan tentu nanti anak-anak ini, yang akan tumbuh dewasa dan sukses," pungkasnya. (ayi)