Go-Pena Baner

Saturday, 27 July, 2024

Idah Syahidah Beri Semangat Motivasi Kepada Warga Binaan Lapas Kelas II Gorontalo

Responsive image
Layanan Bio Psiko Sosial dan Spiritual (BPSS) bagi warga binaan di Lapas Kelas II Gorontalo, Rabu (07/02/2024).

GORONTALO - Para warga binaan di Lapas Kelas II Gorontalo mendapatkan layanan Bio Psiko Sosial dan Spiritual (BPSS) dari Yayasan Ummu Syahidah, Rabu (07/02/2024).

Pembina Yayasan Dharma Bakti Ummu Syahidah, Idah Syahidah RH, yang juga merupakan Anggota DPR RI Komisi VIII dalam sambutannya menyampaikan, kegiatan ini menjadi prioritas dalam rangka memberikan pembinaan sebagai upaya untuk mengurangi masalah-masalah yang berkaitan dengan hukum.

"Saya yakin diantara kalian adalah orang-orang yang cerdas, orang-orang yang mampu, orang-orang yang berpendidikan, dan orang-orang yang mempunyai masa depan yang cerah dan gemilang. Tetapi karena suatu hal sehingga kalian bisa berada di sini," ungkap Idah Syahidah.

Lebih lanjut dirinya memberikan semangat motivasi kepada para warga binaan Lapas Kelas II Gorontalo untuk bisa menjadi lebih baik lagi kedepannya.

"Kegiatan ini sangat penting, karena manusia itu harus memanusiakan manusia. Insya Allah dengan kegiatan Bio Psiko Sosial dan Spiritual hari ini tentunya bisa memberikan semangat bahwa kalian tidak berbeda dengan kami. Dan kalian kedepan bisa menjadi orang yang lebih baik. Karena kita harus yakin bahwa hari esok itu lebih baik dari hari kemarin," tambahnya.

Selaku Anggota Komisi VIII DPR RI, Idah Syahidah mengatakan bahwa dirinya mempunyai program bersama Kementerian Sosial RI untuk para Warga Binaan yang telah selesai menjalani masa hukumannya.

"Berkaitan dengan komisi saya yakni Komisi VIII DPR RI, salah satu mitra kerjanya adalah Kementerian Sosial, itu ada beberapa bantuan modal yang bisa kami usulkan lewat Sentra Tumou Tou yang ada di Manado, di bawah naungan Kementerian Sosial," jelasnya.

"Itu kami usulkan di saat kalian sudah keluar, kemudian akan diasesmen sesuai dengan keterampilan dan kebutuhan masing-masing. Ada beberapa teman-teman kalian yang sudah keluar dan sudah bisa membangun usaha, sudah diterima masyarakat, bahkan sudah mempunyai usaha yang mandiri. Sehingga mereka merasa derajatnya terangkat kemudian tidak ada lagi stigma bahwa mereka ini akan kembali lagi ke jalan yang tidak benar," pungkasnya. (ayi)


Share