Go-Pena Baner

Sunday, 22 December, 2024

Idah Syahidah Bawa Bantuan Rp 36,7 Milyar Untuk Tangani Masalah Sosial di Gorontalo

Responsive image
Penyerahan Bantuan Sosial Kementerian Sosial RI Bersama Komisi VIII DPR RI, Idah Syahidah Rusli Habibie, di Gedung Misfalah Kota Gorontalo, Sabtu (25/11/2023). (foto: Adlan Hulukati)

GORONTALO-(Go-Pena.id)  Dalam rangka menangani persoalan sosial di Provinsi Gorontalo yang kerap diaspirasikan masyarakat kepadanya, Anggota Komisi VIII DPR RI, Idah Syahidah Rusli Habibie membawa bantuan sebanyak Rp 36,7 Milyar yang diperjuangkannya di Kementerian Sosial RI.

Sebagai Anggota Komisi VIII DPR RI, Idah Syahidah mengatakan bahwa dirinya terus berusaha bekerja sebaik mungkin dalam menjalankan tiga fungsi DPR RI, yaitu Pengawasan, Anggaran dan Legislasi. Begitu juga sesuai aturan tugas dan fungsi sebagai Anggota DPR RI, salah satunya adalah Menyerap, Menghimpun, Menampung dan Menindaklanjuti Aspirasi Rakyat.

"Oleh karenanya, saya terus menyuarakan Aspirasi Rakyat terutama di Bidang Kesejahteraan Sosial kepada Kementerian Sosial. Mulai dari pembahasan Anggaran, sampai ke Pengawasan Pelaksanaan Program  khusunya di Dapil Provinsi Gorontalo," ungkap Idah.

Sebagai Anggota DPR kata Idah, dirinya bukan menjadi kepanjangan tangan pemerintah lalu memberikan bantuan-bantuan begitu saja. "Tapi hal sebenarnya, apa yang dilihat saat saya sebagai Anggota DPR RI menyalurkan bantuan-bantuan di Provinsi Gorontalo, adalah realisasi dari penyerapan aspirasi masyarakat kepada saya. Dan itu harus saya kawal monitoring agar diterima oleh orang yang tepat sasaran," jelasnya.

dirinya mengakui bahwa ada banyak aspirasi yang disampaikan masyarakat terkait masalah sosial. Misalnya kebutuhan masyarakat rentan terhadap bahan pangan dasar. Ketika harga beras semakin naik, dan tidak sebanding dengan pendapatan keluarga. Maka banyak yang mengaspirasikan untuk mendapatkan bantuan beras.

"Begitu juga banyak Aspirasi Masyarakat Provinsi Gorontalo, terhadap rumah yang layak huni. Nah tiga tahun lalu, kami di Komisi VIII DPR RI membahas bagaimana bisa membantu masyarakat yang rumahnya tidak layak huni dengan prinsip kesetiakawanan sosial dan gotong royong.  Akhirnya munculah program Rutilahu dan sekarang bernama Rumah Sejahtera Terpadu (RST) dengan anggaran Rp20 juta per rumah. Hingga saat ini, ada 450 rumah yang sudah mendapatkan aspirasi RST," tutur Idah.

Kemudian juga terkait dengan dukungan peningkatkan kesejahteraan keluarga, kepada anak yatim piatu, disabilitas, juga pengentasan kemiskinan. Maka ada program PKH, lahirlah program bernama Atensi YAPI, Atensi disabilitas dan Pahlawan Ekonomi Nusantara (PENA). "Semua itu kami bahas untuk kepentingan masyarakat. Dan ketika di daerah pemilihan, ada aspirasi yang sama dengan program tersebut, maka saya memberikan rekomendasi prioritas untuk segera dibantu dan direalisasikan oleh Kementerian Sosial," ujarnya.

Kegiatan saat ini kata Idah, adalah bagian dari transpransi program aspirasi kemitraan Komisi VIII DPR RI dan Kementerian Sosial yang sudah disalurkan di Provinsi Gorontalo, terkait program bantuan yang sudah dilaksanakan pada tahun ini.  

"Tercatat, sementara yang sudah terealisasi dari berbagai program aspirasi melalui Kementerian Sosial sebesar Rp36.7 miliar. Dan masih ada sementara berjalan yang proses realisasi diantaranya program PENA, RST, Kearifan Lokal Dan Bantuan Sosial lainnya di tahun ini," bebernya.

Srikandi Partai Golkar itu berharap program yang sudah terealisasi ini, dapat bermanfaat dan mampu mendorong terjadinya pengurangan angka kemiskinan di Provinsi Gorontalo. "Mari kita bekerja sama dan sama-sama bekerja untuk kesejahteraan rakyat Gorontalo," pungkasnya. (ayi)


Share