GORONTALO- Anggota Komisi VIII DPR RI, Idah Syahidah Rusli Habibie, meminta agar pelaksanaan Pagelaran Budaya Sadar Bencana BNPB ditunda. Ia bahkan menyarankan agar kegiatan tersebut diganti dengan kegiatan yang lebih bermanfaat dan tepat dengan situasi saat ini.
Rencananya, BNPB akan melaksanakan Pagelaran Budaya Sadar Bencana pada Jumat (29/09/2023) malam. Kegiatan tersebut menurut Idah belum memungkinkan untuk dilaksanakan saat ini, mengingat Gorontalo sedang dirundung duka.
"Saya selaku Anggota Komisi VIII sudah sharing dengan Kepala BPBD Provinsi Gorontalo, kiranya mohon dapat dipertimbangkan lagi, ditunda. Mengingat bahwa Gorontalo sekarang sedang berduka. Duka yang pertama adalah terjadinya bencana kebakaran Kantor Bupati Pohuwato," tutur Idah.
Kemudian duka yang kedua jelas Idah, yakni Gorontalo saat ini sedang dilanda krisis air. "Jadi sementara ini teman-teman BPBD Kabupaten/Kota dan Provinsi sedang mensuplai air ke daerah-daerah yang rawan kekeringan. Sehingga untuk saat ini belum pas untuk mengadakan kegiatan (pagelaran, red) itu. Kiranya mohon ini dipertimbangkan dan ditunda," tambahnya.
Lebih lanjut Idah menyarankan agar kegiatan tersebut diganti dengan kegiatan yang lebih bermanfaat bagi masyarakat Gorontalo saat ini.
"Misalkan diganti dengan kegiatan penyaluran bantuan air bersih ke wilayah-wilayah yang krisis air, kemudian dibantu dengan penyaluran bantuan tandon air untuk memaksimalkan penampungan air. Kiranya itu akan lebih dibutuhkan oleh masyarakat saat ini yang sedang dilanda kekeringan," pinta Idah.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Gorontalo, Bambang Trihandoko, membenarkan bahwa terdapat sejumlah wilayah di Provinsi Gorontalo yang sedang dilanda krisis air.
"Yang paling parah Kabupaten Boalemo itu di Kecamatan Paguyaman Pantai, terus Kabupaten Gorontalo di Puncak, Parungi, di Iloheluma, dan Kabupaten Gorontalo Utara di daerah Kwandang, kemudian Bonebolango itu di Bulotalangi, di Botupingge, dan Suwawa Selatan sebagian. Tapi itu masih berkembang, artinya data sebagian masih masuk dan baru berapa kecamatan," tuturnya.
Lebih lanjut kata Bambang, pihaknya bersama Palang Merah Indonesia, BPBD Kabupaten Boalemo, BPBD Pohuwato, serta Balai Prasarana Permukiman telah mendistribusikan air bersih ke wilayah-wilayah krisis air.
"Air bersih yang sudah tersalurkan itu kurang lebih 515 Ribu Liter. Kami sama-sama mensuplai daerah-daerah dan membagi titik-titik untuk memaksimalkan mobilisasi air bersih," pungkasnya. (ayi)