GORONTALO - Penularan Human Immunodeficiency Virus (HIV) di Provinsi Gorontalo sudah sangat menakutkan. Ini seiring dengan kehidupan masyarakat yang sudah semakin modern. Apalagi masih banyak yang menggunakan aplikasi untuk saling bertemu dan akhirnya berbuntut, penawaran dan melakukan kegiatan sex dengan pasangan yang tidak halal, tentunya merupakan salah satu jalan dan pintu gerbang penyebab penularan HIV bila dilakukan tanpa pengaman dan bukan dengan pasangan yang tetap.
Fenomena ini disampaikan oleh dr. Nurhaedah Azis, SP.DVE, M.K.M., FINSDV, FAADV, saat menyampaikan materi dalam seminar nasional Break The Silince : HIV Awarness For The Fearless Generation, Berani Bicara HIV : Fakta Tanpa Rasa Takut. Sabtu (30/11/2024).
Dalam seminar tersebut, Dokter Iphink (Sapaan akrab,red) memaparkan materi dengan tema Pendekatan dan Manajemen Klinis HIV : Tantangan Dalam Era Modern. Dipemaparannya, Dokter Iphink menyampaikan bahwa penularan HIV ada empat hal, pertama melakukan hubungan seksual tanpa pengamanan (Kondom), Penularan melalui darah, Penularan dari ibu yang terkena infeksi terhadap anaknya, dan Paparan di tempat kerja.
"HIV itu menyerang sistem kekebalan tubuh, terutama sel CD 4, dan kompenen penting dalam pertahanan tubuh terhadap infeksi," kata Dokter Iphink.
Alumni Prodi Magister Kesehatan Masyarakat (Kesmas) UNG ini menyampaikan fenomena terhadap kehidupan masyarakat saat ini, dimana sering menggunakan aplikasi tertentu untuk bertemu seringnya ke tempat hiburan malam dan mengkonsumsi barang terlarang, Berhubungan sex bebas dimana bisa menjadi salah satu faktor penyebab atau pintu jalan masuk penularan HIV yang sangat berbahaya bila tanpa pengaman apalagi kita tidak tahu pasangan yang kita hadapi apakah memiliki penyakit kelamin atau tidak.
Diakhir materi ia memberikan tips tentang pendekatan secara era modern yang bisa mencegah HIV.
Kegiatan ini mendapatkan apresiasi dari Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo, Dr. Anang Otoluwa, yang menyampaikan bahwa kegiatan sangat penting diikuti, apalagi yang hadir adalah dari kalangan Tenaga Kesehatan yang tentunya bisa memberikan edukasi kepada masyarakat. (Wan/*)