JAKARTA- Anggota DPR RI Dapil Provinsi Gorontalo, Idah Syahidah Rusli Habibie, mendesak Kemensos untuk menambah kuota RST (Rumah Sejahtera Terpadu) bagi Provinsi Gorontalo. Serta peningkatan pemberdayaan ekonomi bagi penerima bantuan PENA (Pahlawan Ekonomi Nasional), untuk keluar dari zona kemiskinan.
Hal itu diutarakan Idah Syahidah saat Raker dengan Menteri Sosial dan Komisi VIII DPR RI, Kamis (31/8).
RST adalah bantuan dari Kemensos RI untuk mengembalikan keberfungsian sosial dari penerima bantuan sosial melalui perbaikan kondisi rumah, meningkatkan kualitas rumah yang tidak layak huni menjadi layak huni, meningkatkan kenyamanan tempat tinggal penerima bantuan sosial, menumbuhkan nilai-nilai kegotong-royongan, partisipasi, kepedulian dan kesetiakawanan sosial di antara penerima bantuan sosial dan warga masyarakat setempat, serta meningkatkan pemberdayaan penerima bantuan sosial melalui penyediaan tempat usaha di dalam rumah.
Sementara Program PENA adalah program pengembangan ekonomi yang mencakup beberapa jenis usaha berbeda seperti kerajinan, jasa, pangan, pertanian atau pembibitan. Hal ini dikarenakan program PENA memberikan pelatihan dan modal untuk pengembangan usaha.
Idah Syahidah mengatakan program ini akan sangat bermanfaat bagi keberlangsungan perekonomian masyarakat di Provinsi Gorontalo agar keluar dari garis kemiskinan.
"Sehingga itu saya pun berjuang dengan mendesak Kemensos untuk menambah kuota untuk Provinsi Gorontalo. Agar semakin banyak masyarakat kita yang menerima bantuan tersebut," pungkasnya. (ayi)