GORONTALO (Go-pena.id)-Banyak driver ojek bentor (becak motor) atau abang bentor di Kota Gorontalo mengeluh soal proyek PEN di Jalan eks Panjaitan. Mereka mengeluhkan soal pendapatan mereka yang menurun akibat kurangnya penumpang di area tersebut.
Adalah Herson (45) warga Kecataman Kota Selatan, yang berprofesi sebagai abang bentor mengaku pendapatnnya selaku abang bentor menurun sejak proyek yang dikerjakan yang sudah lebih dari 2 tahun itu dikerjakan namun hingga saat ini belum juga selesai.
Menurutnya, sejak area Jalan eks Panjaitan atau kini diganti Jalan Nani Wartabone itu belum dipugar, banyak warga Kota Gorontalo yang melakukan aktifitas sehari-hari baik berbelanja, makan, dan sekedar jalan-jalan d area itu. Karena dulunya lokasi itu memang pusat kuliner dan pusat perbelanjaan, dan perkantoran maka kondisi itu menurutnya menjaring para penumpang yang akan menggunakan jasa transportasi bentor.
Namun sejak dikerjakannya proyek itu, menyababkan banyak toko, kedai, warung terpaksa tutup akibat imbas dari pengerjaan jalan.
“Dulu itu pendapatan kami cukup tinggi, biasanya orang yang ingin berbelanja ke pertokoan mereka jalan-jalan dulu di area ini. Apalagi para pendatang dari luar Gorontalo, mereka banyak di area ini,” curhat Herson saat dihampiri awak Go-pena.id, di tepi jalan Nani Wartabone, Kamis (20/7/2023).
“Ini proyek tidak karuan, pendapatan kami menjadai terhalang,” imbuhanya mengeluh.
Kondisi Proyek Jalan eks Panjaitan yang mangkrak
Kepada pemerintah Kota Gorontalo, selaku rakyat kecil warga Limba U I itu berharap pemerintah lebih membuka mata tentang apa yang sedang melilit leher rakyat kecil.
“Tidak muluk-muluk, pak. Asal proyek ini selesai saja kami bersyukur supaya bisa meningkatkan pedapatan kami selaku rakyat kecil,” harapnya di ujung wawancara. (Idal).
Momen awak go-pena.id dan Herson (abang bentor) usai wawancara di tempi jalan Panjaitan.