Go-Pena Baner

Wednesday, 16 April, 2025

Seminar Gizi di Pentadio Timur: Membangun Kualitas Desa Melalui Pencegahan Stunting dan Optimalisasi Gizi Anak

Responsive image
Kegiatan Kuliah Kerja Dakwah (KKD) Universitas Muhammadiyah Gorontalo Klaster Pentadio Timur Angkatan 27 Tahun 2025

Pentadio Timur, Gorontalo – Dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pemenuhan gizi seimbang sebagai upaya mencegah stunting, mahasiswa Kuliah Kerja Dakwah (KKD) Universitas Muhammadiyah Gorontalo Klaster Pentadio Timur Angkatan 27 Tahun 2025 menggelar Seminar Gizi bertajuk “Membangun Kualitas Desa Melalui Pencegahan Stunting dan Optimalisasi Program Gizi Anak di Desa Pentadio Timur” pada Rabu, 19 Maret 2025, bertempat di Aula Kantor Desa Pentadio Timur.

Seminar ini menghadirkan Ibu Nurnangisih Isa, AMG, seorang Nutrisionis Penyelia, sebagai pemateri utama. Dalam pemaparannya, beliau menekankan pentingnya pemberian asupan gizi yang tepat sejak masa kehamilan hingga usia dini anak, sebagai fondasi tumbuh kembang yang optimal. Selain itu, Ibu Nurnangisih juga memberikan edukasi khusus terkait kebutuhan gizi lansia, mengingat kegiatan ini turut melibatkan kelompok lansia yang hadir bersamaan dengan pelayanan rutin Posyandu desa.

Kepala Desa Pentadio Timur, Bapak Rahman Adam, S.H., menyambut baik dan mengapresiasi kegiatan ini. Dalam sambutannya beliau menyampaikan, “Kegiatan ini sangat penting karena menyentuh langsung kebutuhan dasar masyarakat kami. Pencegahan stunting bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga perlu keterlibatan aktif dari seluruh elemen, termasuk pemuda dan mahasiswa. Saya harap kegiatan seperti ini terus berlanjut.”

Koordinator Desa KKD, Sdr. M. Sayyid Kamal Adam, juga menyampaikan bahwa seminar ini merupakan bagian dari program kerja KKD yang berfokus pada pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan. “Kegiatan ini kami buat sebagai bentuk kontribusi nyata dalam mencegah stunting, sekaligus memberi pemahaman menyeluruh tentang pentingnya gizi yang baik—baik bagi anak-anak, ibu hamil, maupun lansia,” ungkapnya.

Menariknya, salah satu peserta KKD, Hamdjati Buato, yang juga merupakan pegawai di Dinas Kesehatan Kabupaten Bone Bolango, memberikan pandangan reflektif dari perspektif praktisi. “Sebagai bagian dari tenaga kesehatan yang sehari-hari bergelut dengan isu stunting, saya melihat kegiatan seperti ini sangat strategis. Di lapangan, kami sadar bahwa keberhasilan program gizi sangat tergantung pada edukasi di tingkat desa. Melalui seminar ini, masyarakat bisa memahami bahwa pencegahan stunting bukan hanya soal makanan, tetapi tentang kebiasaan hidup sehat yang dibangun dari rumah,” ujarnya.

Ia juga menambahkan bahwa pengalamannya ikut serta dalam KKD memberikan kesempatan untuk menggabungkan ilmu akademik dengan pengalaman kerja lapangan. “Saya merasa terlibat langsung dalam proses pemberdayaan. Ini bukan hanya menjadi pengabdian sebagai mahasiswa, tapi juga sebagai bagian dari tugas moral saya sebagai insan kesehatan,” pungkasnya.

Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan masyarakat Desa Pentadio Timur semakin memahami pentingnya gizi yang tepat dan mampu menjadi bagian dari solusi dalam menurunkan angka stunting serta meningkatkan kualitas kesehatan desa secara menyeluruh. (*) 


Share