GORONTALO - Rakyat Penambang mendadak mengepung Kantor DPW Nasdem Gorontalo, buntut dari statment Anggota DPRD Provinsi, Mikson Yapanto di media yang menyebut tambang rakyat di Suwawa adalah aktivitas ilegal. Sontak pernyataan tersebut melukai perasaan segenap Rakyat penambang yang menilai Mikson sebagai sosok munafik dan menghianati apa yang selama ini diperjuangkan oleh Rakyat Penambang.
"Pak kami selama ini telah taat dan patuh mengikuti cara-cara yang benar sesuai koridor hukum dan prosesnya masih berjalan untuk memperjuangkan apa yang sepantasnya menjadi hak para Rakyat penambang dan hari ini bapak mengkhianati hal itu," teriak puluhan Rakyat penambang dengan emosi saat bertemu Mikson di Kantor DPW Nasdem Gorontalo, Kamis 27 November 2025.
Mikson yang melihat puluhan penambang tersulut emosi hingga membuat situasi sempat tegang hanya terpaku dan coba meminta maaf atas pernyataannya itu. Situasi tegang mulai meredah saat sejumlah pihak yang juga berada dilokasi menenangkan kedua belah pihak agar berdialog secara baik-baik.
"Bapak ini Wakil rakyat yang menerima kami saat di kantor dewan dan menyatakan mendukung perjuangan kami rakyat penambang, tapi hari ini pernyataan bapak tidak selaras dengan sikap bapak lalu dengan seolah menyudutkan rakyat penambang saya ingatkan pak jangan seperti itu lagi, bapak telah melukai dan menghina hajat hidup orang banyak," ungkap Iskandar Alaina, tokoh suwawa yang turut datang bersama para penambang.
Mendengar hal ini, Mikson langsung meminta maaf, mengklarifikasi dan meralat pernyataannya tersebut. Ia pun menegaskan tetap akan mendukung perjuangan rakyat penambang untuk mendapatkan IPR. Sikap Mikson yang meralat pernyataannya itu juga turut disaksikan langsung oleh Sekretaris DPW Nasdem Gorontalo, Ridwan Monoarfa. Walau dengan penuh tensi tinggi, para rakyat penambang akhirnya meninggalkan lokasi dengan damai. (*)