Go-Pena Baner

Tuesday, 09 September, 2025

Pakar Ekonomi UNG: Pasar Bereaksi Negatif, Pergantian Menkeu Perlu Waktu untuk Meyakinkan Investor

Responsive image
Pakar Ekonomi UNG - Prof. Dr. Amir Archam, ME

Gorontalo – Reshuffle Kabinet yang dilakukan Presiden Prabowo Subianto dengan mengganti posisi Menteri Keuangan (Menkeu) dari Sri Mulyani Indrawati kepada Purbaya Yudhi Sadewa mendapat tanggapan dari kalangan akademisi.

Pakar Ekonomi Universitas Negeri Gorontalo (UNG), Prof. Dr. Amir Archam, ME, menilai bahwa dalam jangka pendek pasar memberikan reaksi negatif atas pergantian tersebut. Hal ini, kata dia, lebih disebabkan oleh faktor sentimen investor yang melihat rekam jejak pengganti Menkeu.

“Pasar bereaksi negatif karena investor masih meragukan rekam jejak Menkeu baru, terutama dalam pengelolaan fiskal. Selama ini, Purbaya memang banyak berkecimpung pada isu keuangan, namun pengalaman mengelola kebijakan fiskal relatif minim,” ungkap Prof. Amir, saat dihubungi Go-Pena, Senin (8/9)

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa kondisi ini biasanya bersifat sementara. Pasar akan kembali pulih apabila Menkeu baru mampu meyakinkan investor dengan kebijakan-kebijakan yang ramah terhadap pasar.

“Kalau kebijakan yang diambil pro pasar, saham-saham akan reborn. Tapi butuh waktu untuk membangun kepercayaan,” tegasnya.

Menurut Prof. Amir, secara global Sri Mulyani memang memiliki reputasi yang kuat karena pengalaman internasionalnya, serta dikenal konsisten menjaga kebijakan yang dianggap pro pasar. Oleh karena itu, transisi ini wajar menimbulkan kekhawatiran.

Namun, di sisi lain, pergantian Menkeu juga dinilai dapat memperkuat posisi politik Presiden Prabowo di mata publik. “Kalau kita lihat, banyak kemarahan publik selama ini justru diarahkan ke Menkeu. Kebijakan Sri Mulyani kerap dipersepsikan terlalu membebani masyarakat, namun di saat yang sama memanjakan elite. Maka, dengan pergantian ini, perlahan kepercayaan publik terhadap pemerintahan bisa menguat,” jelasnya.

Prof. Amir menekankan bahwa tantangan terbesar Purbaya Yudhi Sadewa adalah membangun keseimbangan antara kepentingan pasar dan tuntutan masyarakat. “Jika mampu meyakinkan investor, sekaligus menunjukkan keberpihakan pada masyarakat luas, maka posisi Menkeu baru akan semakin kuat dan stabilitas ekonomi bisa terjaga,” pungkasnya. (Wan)


Share