GORONTALO - (Go-Pena) - Seorang mahasiswa Universitas Negeri Gorontalo (UNG) meninggal dunia setelah mengikuti kegiatan pengkaderan organisasi pecinta alam (Mapala) di Kecamatan Suwawa, Kabupaten Bone Bolango. Korban sempat dirawat di RS Aloei Saboe sebelum akhirnya meninggal.
Kapolres Bone Bolango, AKBP Supriantoro, S.H., S.I.K., menjelaskan bahwa setelah proses visum selesai, rencananya jenazah akan dibawa pulang ke kampung halamannya di Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara.
"Keluarga hanya meminta jenazah segera dipulangkan untuk dimakamkan," katanya.
Menurut Kapolres, pihaknya pertama kali mendapat informasi dari Polsek bahwa ada mahasiswa meninggal usai pengkaderan. Setelah dicek di rumah sakit, ternyata benar korban adalah peserta kegiatan Mapala.
Kapolres menegaskan, proses hukum selanjutnya bergantung pada pihak keluarga. "Kalau keluarga tidak mempermasalahkan, kami tidak punya dasar untuk melanjutkan kasus ini," jelasnya.
Sejak awal, keluarga yang ada di Gorontalo sudah dimintai keterangan. Mereka menyatakan ikhlas dan tidak mempermasalahkan kematian korban. Polisi bahkan akan mengawal jenazah hingga ke Muna untuk memastikan kembali sikap keluarga besar.
"Kalau keluarga tetap tidak mempermasalahkan, kami tidak bisa memperpanjang prosesnya," tegas Kapolres.
Selain itu, Kapolres juga menyebut kegiatan pengkaderan Mapala ini tidak dilaporkan ke pihak kepolisian. Padahal, kegiatan organisasi mahasiswa seharusnya diberitahukan agar bisa diawasi demi keamanan peserta.
Peristiwa ini menambah sorotan terhadap kegiatan pengkaderan mahasiswa yang sering berisiko. Meski keluarga sudah ikhlas, polisi mengingatkan pentingnya pengawasan dan koordinasi agar kejadian serupa tidak terulang. (Ren)