Go-Pena Baner

Saturday, 21 December, 2024

Idah Syahidah Angkat Bicara Soal Fenomena Bunuh Diri

Responsive image
Idah Syahidah Habiebie (tengah) saat mengikuti acara Seminr Nasional.

Gorontalo (Go-pena.id)-Fenomena bunuh diri yang belakangan ini marak di Gorontalo menimbulkan kecemasan masyarakat. 

Sejak Januari hingga Juli 2023, setidaknya telah terjadi 20 kasus bunuh diri. Parahnya lagi kasus ini didominasi oleh perempuan yang berusia muda. 

Kondisi ini menarik perhatian pihak Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) dan sejumlah aktivis perempuan yang peduli dengan isu kesehatan mental, termasuk diantaranya anggota Komisi VIII DPR RI, Ida Syahidah Habibie.

Menanggapi situasi yang mengkhawatirkan ini, Ida Syahidah Habibie, bersama sejumlah aktivis perempuan mengadakan pertemuan membahas terkait masalah kesehatan mental. Tujuannya tidak lain untuk mencari pemahaman lebih mendalam terkait fenomena bunuh diri yang terjadi di Gorontalo.

"Sebagai langkah awal, para aktivis perempuan ini akan melakukan penelitian terkait fenomena bunuh diri yang menghantui Gorontalo,..." buka Ida Syahidah Habibie saat di wawancarai awak media usai mengikuti acara Seminar Nasional di Gedung Graha Azizah, Jumat (21/7/2023).

"Hasil-hasil penelitian itu selanjutnya akan disampaikan kepada pemerintah daerah, sebagai dasar landasan untuk mengevaluasi dan menyusun program pencegahan yang tepat, guna mengatasi masalah ini di masa depan," sambungnya.

Ida Syahidah menekankan tentang peran keluarga dalam mencegah fenomena bunuh diri ini. Dalam keterangannya, Ida Syahidah menyebutkan bahwa keluarga memiliki delapan fungsi utama yang mencakup aspek agama, ekonomi, keamanan, sosial dan budaya, serta pengendalian sosial.

"Penting bagi keluarga untuk memahami dan melaksanakan fungsi-fungsi tersebut dengan baik, khususnya dalam pengendalian sosial. Mengawasi aktivitas anak sehari-hari, mengenali tanda-tanda penyimpangan, masalah, atau depresi yang dialami anak adalah langkah krusial yang harus diambil oleh orang tua atau keluarga," jelas Ida Syahidah.

Pentingnya komunikasi yang terbuka dan dukungan keluarga terhadap anggota keluarga yang mengalami masalah kesehatan mental. Menyediakan dukungan emosional dan mental bagi mereka yang membutuhkan adalah hal yang tak boleh diabaikan.

Ida Syahidah berharap, hasil hipotesis dari penelitian terhadap kasus ini dapat segera diselesaikan. Sehingga pemerintah dapat pula segera melakukan perencanaan program dalam pencegahan bunuh diri di Media, 

"Dengan kolaborasi antara pemerintah daerah, aktivis, dan keluarga, diharapkan masalah ini dapat diminimalisir dan kesadaran tentang pentingnya kesehatan mental dapat semakin meningkat dalam lingkungan masyarakat Gorontalo," tandasnya.


Share