Gorontalo - Gubernur Gorontalo, Gusnar Ismail, menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah desa dan seluruh elemen masyarakat dalam pengelolaan Dana Desa. Hal itu ia sampaikan saat membuka Workshop Evaluasi Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Desa Tahun 2025 Regional Provinsi Gorontalo, yang digelar di Grand Palace Convention Center, Kota Gorontalo, Kamis (07/08/2025).
Menurut Gusnar, kekompakan antara kepala desa, perangkat desa, Badan Permusyawaratan Desa (BPD), dan tokoh masyarakat menjadi kunci keberhasilan program pembangunan di tingkat desa.
"Kerjasama yang sudah terjalin selama ini antara kepala desa, perangkat desa, bersama badan musyawarah desa, dan juga tokoh-tokoh masyarakat di desa ini perlu kita pertahankan dan kita tingkatkan. Ini ibaratnya kerjasama antara pemerintah daerah, antara gubernur dengan perangkatnya, dan dengan DPRD. Kalau ini bisa sinergi terus, maka bisa dipastikan kualitas program akan berhasil dilaksanakan dengan sebaik-baiknya," ujar Gusnar.
Ia juga menyoroti peran Dana Desa dalam menekan angka kemiskinan di Gorontalo. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat kemiskinan di Provinsi Gorontalo pada tahun 2024 tercatat sebesar 13 koma sekian persen, dan mengalami penurunan menjadi 12 koma sekian persen.
"Alhamdulillah pada periode rekaman itu menurun ke angka 12 koma sekian persen. Ada penurunan kurang lebih 0,8 atau 0,9 persen."
Penurunan tersebut, menurut Gusnar, patut disyukuri karena salah satu tujuan Dana Desa memang untuk mengurangi kemiskinan ekstrem. Ia pun mengingatkan pemerintah desa untuk fokus dalam memanfaatkan data-data yang dimiliki seperti DTKS dan DTSEN.
"Mengapa saya harus mengungkapkan ini? Karena yang mengetahui persis A, B, C, D-nya orang miskin di desa adalah bapak-bapak dan ibu-ibu semua. Bapak ibu semua memegang DTKS, memegang DTSEN. Jadi tinggal memberikan penajaman apa yang harus dilakukan kepada warga yang ada di daftar itu."
Workshop ini menjadi ajang evaluasi pelaksanaan pengelolaan keuangan dan pembangunan desa, sekaligus memperkuat kapasitas aparatur desa dalam merancang program-program yang berdampak langsung bagi masyarakat. (Ayi)