GORONTALO - (Go-Pena) - Dalam rangka memperingati Hari Bahasa Isyarat Internasional, Gerakan Kesejahteraan untuk Tunarungu (Gerkatin) menggelar pelatihan bahasa Indonesia bagi Teman Tuli di Kantor Bahasa Provinsi Gorontalo, Selasa (23/09/2025).
Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Kantor Bahasa Gorontalo yang diwakili oleh Eka Fitriani, S.Sos., selaku Tim Penggerak Komunitas Literasi di Gorontalo. Dalam sambutannya, ia menyampaikan bahwa pelatihan ini merupakan salah satu program dari dua komunitas yang berhasil lolos pendanaan dari Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.
"Gerkatin ini merupakan salah satu dari dua komunitas literasi yang lolos sebagai penerima fasilitas dan pembinaan kelompok masyarakat: apresiasi bagi komunitas literasi tahun 2025," ungkap Eka.
Ia menambahkan, tim humas dari Badan Bahasa akan hadir langsung dalam puncak perayaan kegiatan Gerkatin yang dijadwalkan pada 28 September 2025. Kehadiran tersebut sebagai bentuk dukungan terhadap upaya peningkatan literasi bagi Teman Tuli.
"Harapan kami, apa yang kami berikan berupa anggaran dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya dalam meningkatkan literasi, terutama bagi Teman Tuli. Ini kesempatan yang diberikan Tuhan melalui Gerkatin untuk menghadirkan kegiatan yang sama bagi mereka," jelas Eka.
Sementara itu, kegiatan ini juga dihadiri oleh Juru Bahasa Isyarat (JBI), Nabila Salsabila Robot, S.Ag. Ia ikut mendampingi jalannya kelas dan turut memberikan tanggapannya setelah pelatihan berlangsung.
"Rasanya menyenangkan sekaligus penuh haru. Senang karena punya kesempatan menjembatani Teman Tuli belajar bahasa Indonesia. Apalagi kelas untuk Tuli seperti ini masih jarang dilakukan, padahal mereka sangat membutuhkannya, terutama untuk kepentingan pendidikan," ujar Nabila.
Ia menjelaskan, penggunaan Juru Bahasa Isyarat dalam kelas ini membuat Teman Tuli bisa memahami bahasa Indonesia dengan lebih mudah. Melalui pendekatan tersebut, peserta dapat belajar secara inklusif sesuai kebutuhan mereka.
Selain Nabila, kelas ini juga menghadirkan narasumber, yakni Siti Nurgian Utina dan Yusrilsyah Limbanadi, yang turut memberikan materi serta berbagi pengalaman dalam mendukung peningkatan literasi Teman Tuli.
Dengan demikian, pelatihan ini tidak sekadar kegiatan belajar, tetapi juga menjadi bagian dari perayaan tahunan Hari Bahasa Isyarat Internasional yang mengukuhkan komitmen peningkatan literasi bagi Teman Tuli. (Ren)