Go-Pena Baner

Friday, 22 November, 2024

FDL, Festival Pohon Cinta, dan Karnaval Karawo Masuk KEN

Responsive image
Peluncuran Kharisma Event Nusantara (KEN) oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) 2024 untuk tiga Festival yang ada di Provinsi Gorontalo yang ditandai dengan membunyikan alat musik Polopalo oleh Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno, Penjagub Ismail Pakaya, Kepala Bank Indonesia perwakilan Gorontalo, Rabu, (28/2/2024). Foto – Fadil

PEMPROV - Tiga dari 30 festival di Gorontalo yang tersebar di enam kabupaten/kota, masuk dalam Kharisma Event Nusantara (KEN) Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) 2024. Ketiga festival tersebut adalah Gorontalo Karnaval Karawo, Festival Danau Limboto, serta Festival Pesona Pohon Cinta.

KEN dan Calender Of Event Gorontalo 2024 tersebut diluncurkan langsung oleh Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno, di Aula Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Gorontalo Rabu, (28/2/2024). Peluncuran ditandai dengan membunyikan alat musik polopalo.

Sandiaga menyebut, terdapat beberapa alasan kurator memilih tiga festival tersebut masuk dalam KEN 2024. Di antaranya, dinilai dari aspek lingkungan, pelibatan masyarakat, serta adanya festival yang telah mendunia.

“Tiga festival tersebut dipilih karena, pertama Festival Danau Limboto tentu untuk mempertahankan ekosistem pelestarian alamnya, kemudian Pesona Pohon Cinta di Pohuwato, terpilih karena melibatkan masyarakat dan komunitas dalam festival yang berlangsung sepanjang tahun, sementara karnaval karawo alasannya karena kain karawo telah mendunia dan sudah jadi ikon Gorontalo yang dikenal mancanegara,” jelasnya.

Penjabat Gubernur Ismail Pakaya yang juga hadir di tempat itu secara khusus mengucapkan terima kasih kepada Menparekraf dan seluruh jajaran yang selalu memberikan dukungan terhadap pembangunan pariwisata di Gorontalo. Ia menyebut, saat ini pihaknya juga terus berupaya membangun sektor kepariwisataan daerah.

“Saya ucapkan terima kasih banyak ke pak menteri dan seluruh jajaran, karena di tengah keterbatasan yang ada selalu membantu kami untuk membangun sektor kepariwisataan. Kami juga terus berupaya membangun pariwisata, tidak hanya di provinsi tapi juga sampai ke kabupaten/kota, sehingga dapat meningkatkan perekonomian daerah dan nasional,” ujar Ismail. (*)


Share