UNG –(Go-Pena.id) - Universitas Negeri Gorontalo (UNG) kembali mencatat sejarah akademiknya dengan mengukuhkan Prof. Dr. Fitryane Lihawa, M.Si., sebagai Guru Besar dalam bidang Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) dan Lahan, Selasa (25/6/2025), melalui Sidang Senat Terbuka yang digelar di Auditorium UNG.
Dalam orasi ilmiahnya yang bertajuk “Dari Lahan Kritis ke Harapan Baru: Menggugah Peran Sosial-Ekonomi Masyarakat dalam Pemulihan Daerah Aliran Sungai”, Prof. Fitryane menyoroti fakta mencengangkan tentang kerusakan lahan di Provinsi Gorontalo. Dalam 16 tahun terakhir, lahan sangat kritis melonjak hampir 4 kali lipat, dari 65 ribu hektare menjadi 259 ribu hektare, akibat alih fungsi hutan, pertanian di lereng curam tanpa konservasi, serta tekanan ekonomi masyarakat kecil.
“Permasalahan DAS bukan sekadar soal lingkungan, melainkan juga sosial dan ekonomi. Petani seringkali menjadi korban sekaligus pelaku dari degradasi, karena keterbatasan lahan, pengetahuan, dan akses terhadap teknologi konservasi,” ungkapnya.
Orasi ilmiah dari Prof. Dr. Fitryane Lihawa, M.Si (Foto : Ismet Humas)
Prof. Fitryane memaparkan pendekatan partisipatif sebagai solusi, dengan melibatkan masyarakat dalam pelatihan terasering, agroforestri, serta menghidupkan kembali kearifan lokal seperti praktik huyula. Upaya ini diyakininya mampu mengubah wajah lahan kritis menjadi kawasan produktif dan lestari.
Dalam momen yang haru, Prof. Fitryane juga mengenang kedua orang tuanya serta mendiang suami tercinta Farid Machmud, yang menjadi sumber kekuatan dalam perjuangannya meraih gelar Guru Besar. “Kesuksesan ini bukan semata pencapaian pribadi, tapi juga buah dari doa dan dukungan keluarga serta komunitas akademik,” ucapnya dengan mata berkaca.
Rektor UNG, Prof. Dr. Ir. Eduart Wolok, MT., dalam sambutannya memberikan apresiasi atas kontribusi panjang Prof. Fitryane di bidang ilmu lingkungan, khususnya dalam perencanaan strategis daerah, riset pemulihan DAS, serta advokasi lingkungan di Gorontalo dan sekitarnya.
Pengukuhan ini tidak hanya memperkaya deretan Guru Besar UNG, tapi juga meneguhkan komitmen institusi dalam menghasilkan ilmu yang berpihak pada lingkungan dan masyarakat. (Wan)