Go-Pena Baner

Thursday, 12 December, 2024

Abrasi Ancam Warga Desa Topi Gorut, Pencegahan dan Penanganan Masih Setengah Hati

Responsive image
Kondisi jalan pasca abrasi di Desa Topi Kabupaten Gorontalo Utara

Gorontalo - (Go-Pena.id) - Pencegahan dan penanganan abrasi air laut yang terus menggerus pesisir pantai Desa Topi, Kecamatan Biau, Kabupaten Gorontalo Utara dinilai kurang diseriusi oleh pemerintah desa. Sudah sejak lama, abrasi ini terjadi di Desa Topi tersebut dan telah merusak bangunan-bangunan milik warga. Hal ini tentunya terus mengancam warga yang berada di sekitaran pantai itu. Pasalnya, setiap tahun kondisi jalan satu-satunya itu banyak mengundang rasa prihatin dari warga sekitar dan para pengguna jalan salah satunya Elma.
Elma mengatakan bahwa, masyarakat yang akan keluar masuk di Desa Topi hanya melalui jalan yang tidak di aspal dan kecil. Jalan itu pula sampai dengan saat ini masih tanah dan bebatuan yang cukup besar yang membahayakan masyarakat. "Sebagai pengguna jalan, tentunya kami merasa sangat prihatin atas abrasi yang terjadi karena ini merupakan jalan yang kami lalui untuk bisa keluar masuk ke Desa kami. Atas abrasi itu pula, sudah enam kepala keluarga yang merasakan dampak dari adanya abrasi tersebut yang mengakibatkan rumah mereka roboh dan memprihatinkan,"ucap Elma saat diwawancarai.
Sementara itu, warga Kecamatan Biau terus mempertanyakan upaya pemerintah dalam memperbaiki jalan yang terkena abrasi yang sampai dengan saat ini belum ada solusi dan tidak ada kejelasan. 
"Kami sebagai pengguna jalan Desa Topi sangat ingin sekali adanya upaya pemerintah untuk memperbaiki tanggul yang jebol atau minimal pemerintah telah melahirkan solusi untuk mencegah terjadinya abrasi lagi,"imbuhnya lebih lanjut. 
Lanjut Ketua Umum Paguyuban Kerukunan Mahasiswa Indonesia Biau tahun 2020 itu meminta pemerintah agar lebih serius mengatasi persoalan abrasi. Menurutnya, setiap penghujung tahun atau bulan desember, biasanya berpotensi pasang air laut. "Bagaimana proses penganggaran untuk masalah abrasi yang ada di desa. Apakah bertahun-tahun memang tidak ada dananya. Seharusnya pemerintah sudah melahirkan solusi seperti pembuatan tanggul laut, pemecah gelombang, atau penanaman pohon mangrove,"tanyanya penuh harap. (SA)


Share