GORONTALO - Rencana Aksi Daerah (RAD) SDGs Provinsi Gorontalo Tahun 2023-2026 yang telah dilaunching oleh pemerintah Provinsi Gorontalo merupakan landasan untuk mencapai target SDGs di Provinsi Gorontalo. Permasalahan kemiskinan yang masih menjadi masalah besar bagi Provinsi Gorontalo membutuhkan solusi dan peran dari setiap pihak dalam kerangka kerjasama multi pihak atau multi stakeholder partnership (MSP). Ketua SDGs Center UNG, Dr. Raghel Yunginger menjelaskan bahwa untuk mencapai target RAD SDGs yang terkait isu kemiskinan, stunting, pendidikan, lingkungan dan isu prioritas lainnya di Provinsi Gorontalo membutuhkan sinergitas dan peran semua stakeholder baik pemerintah maupun non pemerintah atau non state actor (NSA) melalui kerangka kerja multi stakeholder partnership (MSP). Oleh karena itu SDGs center UNG mendorong dan memfasilitasi diseminasi RAD SDGs Provinsi Gorontalo bekerja sama dengan sekretariat SDGs Provinsi Gorontalo yang mengundang unsur pemerintah dan juga NSA.
Ketua panitia Dr. Sri Sutarni menyampaikan bahwa terdapat total 37 lembaga baik pemerintah maupun NSA (diantaranya Baznas, Lazismu, BMH, Japesda, Biota, Wire-G, Salam Puan, Burung Indonesia, KSL Archipelago FT-UNG, FKH, PKEPKL, Agraria Institute, dll) yang hadir dalam kegiatan diseminasi pada Tanggal 30 Mei 2024 untuk menguatkan komunikasi perencanaan program kerja yang saling sinergi di antara stakeholder yang hadir. Pemateri dari Bidang Perencanaan Bappeda Provinsi Gorontalo, Bapak Muhammad Diki Sidiki menjelaskan tentang capaian SDGs Provinsi Gorontalo dan arah kebijakan pengarusutamaan SDGs dalam RPD Tahun 2023-2026. Sementara sekretariat SDGs Provinsi Gorontalo, Ibu Wiwi Junus Ismail menyampaikan strategi penurunan kemiskinan di Provinsi Gorontalo tahun 2025 adalah 14, 21 % dan target Tahun 2030 adalah 9,16 %. Salah satu strategi penurunan kemiskinan di Gorontalo adalah melalui kerjasama multi pihak dengan memanfaatkan ZIS (Zakat, Infak, Sedekah) yang dikelola oleh BAZNAS. Sementara Pemateri lain yaitu Bapak Boby R.Payu menjelaskan tentang metode MSP untuk mencapai target RAD SDGs Provinsi Gorontalo dengan mengambil contoh yang telah dilaksanakan oleh SDGs Center UNG pada sektor peternakan sapi dan pengelolaan sampah. Dengan adanya diseminasi RAD SDGs Provinsi Gorontalo ini, SDGs Center dan Skretariat SDGs Provinsi Gorontalo terdapat kekuatan besar untuk penurunan kemiskinan di Provinsi Gorontalo melalui MSP. Untuk itu setiap stakeholder dapat menyususn perencanaan program pencapaian target dalam RAD SDGs yang sesuai dengan kewenangan setiap stakeholder dan dapat mensinergikan dengan stakeholder lain sehingga terdapat kekuatan gotong royong antara pemerintah dan non pemerintah dalam dalam mempercepat pencapaian 17 goals SDGs. (*)