Go-Pena Baner

Monday, 10 March, 2025

Pengembangan Pisang Gapi, Kerjasama dengan Fakultas Pertanian UNG Kelompok Tani Kabgor Ikuti Pelatihan di Jawa Timur

Responsive image
Peserta Pelatihan di Malang-Blitar, Grasik-Sidoarjo, Jawa Timur

PELATIHAN Business Plan, Market Analysis, Supply Chain dilaksanakan di Desa Gogodeso, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar, JawaTimur, yakni pada Sentra Kripik Buah dan Oleh-oleh Khas Blitar yakni CV Anisa Jaya dan Koperasi UKM Blitar (Kubli). Pelatihan diikuti oleh Kelompok Tani, Pelaku Usaha, dan Penyuluh Pertanian Kabupaten Gorontalo terkait pengembangan Pisang Gapi di Provinsi Gorontalo. Pelatihan tersebut berkaitan langsung dengan model bisnis dan analisis pasar serta rantai pasok produk olahan buah buahan termasuk olahan buah pisang.
Pada pelatihan tersebut, materi model bisnis dan analisis pasar disampaikan langsung oleh Owner CV Anisa Jaya sekaligus Ketua Koperasi UKM Blitar (Kubli) yaitu Ibu Anis Rohmawati.
Pada pelatihan tersebut, Narasumber (Ibu Anis Rohmawati) menyampaikan bahwa telah memulai usaha sejak Tahun 2010.
Awalnya belajar pengolahan dari hasil-hasil pertanian disekitar yaitu pengolahan buah belimbing, dikarenakan buah belimbing yang dijual segar banyak limbah yang dihasilkan dan terbuang tanpa manfaat, sehingganya Ibu Anis berpikir untuk mengelolah limbah belimbing menjadi dodol belimbing. 
Pada awal merintis,Ibu Anis berkoordinasi dengan pemerintah setempat untuk minta dibantu dalam hal menambah skill untuk bisa melakukan pengolahan/resep pembuatan dodol yang baik dan benar. Hasilnya, dengan perjuangan Ibu Anis sampai saat ini telah bermacam-macam buah yang diolah menjadi dodol dan juga keripik.


Hal menarik yang disampaikan Narasumber bahwa untuk pengolahan keripik pisang ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan, yaitu: Pisang sebaiknya berukuran besar,pisang tidak banyak getah sehingga mudah dalam pengupasan, pisang tidak banyak meresap minyak, dan tentunya dalam proses produksi akan lebih mudah dan murah. Dalam proses pengolahan pisang menjadi keripik dilakukan dengan 2 kali penggorengan, yakni: pada penggorengan pertama dengan tanpa rasa dan pada penggorengan kedua sudah ada campuran berbagai rasa. Keripik buah pisang yang dihasilkan tidak ada tambahan bahan yang lain, murni, dan tergantung pada bahan baku yang diperoleh. Penggorengan keripik buah yaitu dengan menggunakan mesin penggoreng dengan suhu yang bisa diatur (vacuum frying). Penggorengan dilakukan dalam suhu 80 derajat celcius.
Untuk pemasaran keripik pisang dimulai dari antar kecamatan kemudian antar kabupaten hingga sekarang pasar dengan sendirinya datang bahkan sudah ada pembeli dari luar negeri dan setiap minggu dikirimke Negara Hongkong.CV. Anisa Jaya selalu membangun kerjasama dengan pihak pihak terkait untuk pemasaran hasil olahan. Salah satu yang sering dilakukan adalah ikut pameran dalam mempromosikan hasil olahan dan secara tidak sengaja dapat terbangun mitra dengan orang / pihaktertentu.

Untuk bahan baku buah CV. Anisa Jaya memperolehnya dari petani yang sudah menjalin mitradengan CV. Anisa Jaya, antara lain banyak pedagang pengumpul yang menjadi pemasok bahan baku. Harga bahan baku tidak selalu stabil, tergantung musim, sehinngga untuk mengantisipasi hal tersebut, dimana harga bahan baku sewaktu-waktu naik dan mahal, maka dilakukan penyetokan dalam bentuk setengah jadi, yaitu dengan 1 kali penggorengan, dan disimpan dalam aluminium foil dengan ketahanan penyimpanan selama 1,5 tahun.
Dari pelatihan tersebut, para peserta pelatihan yakni Petani, Pelaku UMKM, dan Penyuluh Pertanian Kabupaten Gorontalo dapat belajar tentang Business Plan, Market Analysis, Supply Chain, dimana dari hasil evaluasi terdapat 2 model bisnis yang dijalankan:  Model bisnis dengan menjual langsung dalam bentuk buah segar
Dan Model Bisnis dalam bentuk olahan buah,antara lain berupa kripik, dodol, dll.
Untuk analisis target pasar bahwa dari model bisnis tersebut, produk buah segar dan olahan dapat dijual kepasarLokal, Ekspor kedaerah lain, dan ekspor keluar negeri.
Adapun bentuk rantai pasok terkait pengadaan bahan baku pisang dalam mendukung model bisnis, dapat dilakukan dengan menyuplai terutama dari kelompok tani mitra, pedagang pengumpul, koperasi, atau kerjasama pihak ke-3 antara lain dengan Perusahaan GGF.(*)


Share