Go-Pena Baner

Sunday, 13 July, 2025

Mengintip Perjuangan Cinta Diaspora dalam Bedah Buku “Cerita Paman Sam” di UNG

Responsive image
Bedah buku yang berjudul Cerita Paman Sam: Antara Beasiswa dan Takdir Cinta karya Ikhwan Musafir. Senin (

UNG (Go-pena.id) - Unit Pelaksana Akademik (UPA) Perpustakaan Universitas Negeri Gorontalo (UNG) kembali menggelar kegiatan literasi bertajuk Bedah Buku, dengan menghadirkan karya inspiratif berjudul Cerita Paman Sam: Antara Beasiswa dan Takdir Cinta karya Ikhwan Musafir.
Kegiatan yang dilaksanakan pada Senin (23/6) di Aula Perpustakaan Kampus 4 UNG ini dibuka secara resmi oleh Direktur UPA Perpustakaan UNG, Prof. Dr. Ismet Sulila, SE, M.Si.
“Kegiatan Bedah Buku ini merupakan wujud nyata komitmen perpustakaan UNG dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan budaya literasi melalui buku-buku inspiratif,” ujar Prof. Ismet dalam sambutannya.
Ia menambahkan, kegiatan bedah buku akan menjadi agenda rutin tahunan, dengan variasi pilihan buku akademik dan non-akademik.
“Tahun lalu kami mengangkat buku akademik, dan tahun ini kami mencoba menghadirkan cerita-cerita inspiratif seperti buku yang kita bahas hari ini,” tambahnya.



_Penulis Ajak Anak Muda Berani Bermimpi_

Dalam sesi pemaparannya, penulis buku yang akrab disapa Bang Imus itu membagikan kisah perjuangan meraih beasiswa dan cinta di negeri Paman Sam. Ia menekankan pentingnya memiliki impian dan mengetahui cara untuk mewujudkannya.

“Buku ini saya tulis untuk mengajak anak-anak muda, khususnya dari Gorontalo, untuk berani bermimpi dan mengejar impian mereka. Banyak dari mereka pintar, tetapi belum tahu bagaimana cara mewujudkan mimpi itu,” ungkap Ikhwan.

Ia juga membagikan kiat motivasi sederhana dalam membangun semangat meraih cita-cita.

“Misalnya kita ingin ke Paris. Coba print gambar Menara Eiffel dan tempel di meja belajar. Itu bisa menjadi penyemangat kita setiap hari,” ujarnya.

_Respons Akademisi: Buku Ini Relevan bagi Calon Mahasiswa Luar Negeri_

Hadir sebagai pembedah, Prof. Dr. Asna Aneta, M.Si (Guru Besar Ilmu Sosial UNG) 0memberikan pandangan akademis atas buku tersebut.

Prof. Asna menyebut buku ini sangat relevan bagi generasi muda yang bercita-cita melanjutkan pendidikan ke luar negeri.

“Penulis berhasil menggambarkan dengan apik kehidupan sosial di Amerika, termasuk tantangan yang dihadapi mahasiswa Muslim, seperti kekhawatiran menggunakan jilbab,” ungkap Prof. Asna.

Menurutnya, buku ini memberikan gambaran nyata yang bisa menjadi bekal awal bagi mahasiswa untuk lebih percaya diri menempuh pendidikan di luar negeri. (Ren)


Share